Segara murnia

Nama saya Segara Murnia, lahir di Padang Panjang lebih dari setengah abad yang lampau. Sejak tahun 1974, ayah dan bunda memboyong kami sembilan putra putr...

Selengkapnya
Navigasi Web

MEMAJUKAN LITERASI BERSAMA MTS

Webinar 4 MediaGuru: Launching Majalah Literasi Indonesia

Jum’at, 12 Juni 2020

Pertama kali saya mengenal istilah “webinar” dari MediaGuru. Webinar 1 hampir tidak lolos masuk, karena tertipu positif oleh Pak CEO, hasinya, saya berkesempatan mengikuti Pelatihan Mengubah KTI Menjadi Buku. Webinar 2 saya lewat, saying banget. webinar 3 dengan tema Guru Penggerak Menjawab. Setiap Webinar MediaGuru pasti ada tantangannya untuk mendapat sertifikat. Tadinya saya terpaksa menulis karena untuk mendapatkan sertifikat. Eeeee Webinar selanjutnya malah tantangan menulisnya saya tantangi, terbukti dengan tulisan berkut ini, terasa aura saya ketika menulis ini berbeda dari yang sebelumnya. Itulah istimewanya Webinar MediaGuru. Semakin keren menewen meniru istilah Pak Kumendan.

Webinar 4 MediaGuru ini dibuka oleh CEO MediaGuru, Bapak H. Muhammad Ihsan, dengan hikmat saya menyimak apa yang beliau sampaikan, harus hati-hati bangat, takut terlewat hal yang disampaikan. Sebab kalimat demi kalimat beliau sangat bermakna, bermanfaat bagi setiap orang yang mendengarnya, pasti semua sobat guru setuju. Penasaran? Simak Vidio Webinar 4 diakhir tulisan saya ini. Satu persatu Pak CEO menampilkan pembicara yang special, di hatiku dan di hatimu. Pasti sobat guru setuju semua.

Wah keren Bapak H. Hendrik Kakanwil Kemenag Provinsi Sumatra Barat, bergerak bersama MTS diiringi enam langkah gebrakan, memajukan literasi Indonesia.Pak Hendi juga merupakan Tokoh Penggerak Literasi Nasional Versi Medi aGuru Tahun 2019 lalu. Saya sebagai guru di MTs turut bangga dan termotivasi sekali dengan enam gebrakan Pak Hendri, S.Ag.,M.Pd. ini. Ternyata yang dimaksudkan MTS oleh beliau adalah Masif, Terstruktur dan Sistematis. Hal ini disampaikan beliau sebagai keynot speaker dalam Webinar 4 MediaGuru dan Lounching Majalah Literasi Indonesia pada hari Jum’at, 12 Juni 2020 yang lalu.

Sepertinya sederhana langkah-langkah yang dilakukan oleh Pak Hendri, seperti ngopi bareng pagi, siang, sore, berfoto bersama di ruang Pak Hendri. Ada yang special, Pak Hendri menyediakan juga pojok literasi berada di ruang tamu VIP yang telah diresmikan oleh Wakil Menteri Agama. Pojok literasi ini dipenuhi dengan buku-buku karya guru-guru madrasah. Luar biasa, menunjukkan bahwa Pak Hendri benar-benar menghargai hasil karya guru-guru, benar-benar ingin memajukan literasi bersama MTS. Namun dampaknya keren menewen klo kata Pak Kumendanm yaitu Bapak Muhammad Ikhsan, CEO MediaGuru. Memang apa dampaknya? Tentu positif. Para guru madrasah jadi cepat dan lancar naik pangkatnya dan hidupnya bersama keluarga tambah sejahtera dan berkah tentunya. Lho kok berkah! Iya pasti berkah karena guru-guru madrasah itu menjadi penulis yang tidak pelit. Pembaca tambah bingungkan? Simak saja penjelasan saya berikut ini. Semoga ide Pak Hendri ini bisa menular ke Kakanwil kemenag seluruh Indonesia.

Webinar 4 MediaGuru ini benar-benar super, menampilkan juga dua orang anak muda yang mengenalkan aplikasi SOLV. Mereka menjanjikan guru-guru selain dapat pahala menyampaikan ilmu tapi juga dapat mengumpulkan koin, benar koin lho, dengan cara mengumpulkan poin yang dapat ditukar dengan koin atau uang. Buktikan saja nanti, insyaAllah ada webinar berikutnya, yang intinya adalah memberi kesempatan kepada guru yang otomatis punya kemampuan mengajar untuk bergabung dengan, “Siswa bisa bertanya dan guru sesuai dengan keahliannya bisa menjawab”, demikian penjelasan pihak SOLV.

Webinar 4 semakin seru ketika tampil Mas Eko Prasetyo, Pemred MediaGuru yang mengupas tuntas tentang ,“Tradisional vs New Media”, juga membeberkan segala sesuatunya tentang Majalah Leterasi Indonesia. Semua pasti ingin tulisannya hadir dalam majalah nasional, ini kesempatan emas buat kita para guru. Lagi-lagi melapangkan jalan menuju kenaikan pangkat. Eeeeeeit jangan lupa perbaiki selalu niat kita dalam mengajar ya sobat guru, kenaikan pangkat adalah bonus tuk di dunia fana ini, bukan tujuan utama. Saya jadi malu, sok ngasih nasehat. Mas Eko bilang, di era media literasi memberikan kesempatan kepada setiap orang menyampaikan informasi. Dan bahkan informasi yang kita sampaikan sangat bermanfaat bagi orang lain, bahkan menyelamatkan kehidupan orang banyak. Contoh yang terjadi baru-baru ini yang dikabarkan salah satu stasiun TV Sabtu malam, 13 Juni 2020, saat setelah shalat Isya saya menyaksikan video ABK asal Indonesia yang dilarung ke laut dari kapal yang berbendera China. Dengan informasi itu terunggkaplah segala kejahatan, ternyata ada perbudakan manusia di Zaman now ini. Ada ABK yangmemberi kesaksian, sudah enem bulan di Laut, dia mengira selama ini gajinya sudah ditransfer ke keluarga, ternyata satu senpun tak ada, lanjut dia ditanya tentang makanan selama di kapal, pagi sarapan bubur, bukan bubur seperti kita di darat, tapi nasi bekas ABK china lalu diberi air dtambah kacang tanah. Siangnya bawang Bombay rebus. Untuk minumnya air yang tidak jernih, air yang dipakai mandi ABK China. Selama enam bulan di Kapal tidak pernah mandi pakai sabun mandi dan tidak menyikat gigi. Setidaknya dengan informasi ini akan banyak pemuda-pemuda anak bangsa yang akan terselamatkan dari video yang ditayangkan Televisi ini, karena pihak yang berwajib dan pemerintah yang terkait tentunya akan bergerak cepat mengambil tindakan. Di masa depan tidak ada lagi para pahlawan devisa pulang tinggal nama. Wah, mohon maaf sobat, saya sedikit melenceng dari topik, maklum terbawa perasaan.

O ya sobat guru, konon katanya klo artikel kita kepilih hadir memenuhi majalah nasional, maka kita akan dapat angka kredit 2, baca saja Buku 4 terbitan kemdikbud.

Kali ini perkataan Mas Eko yang sangat pedas, bikin kuping panas yang mengatakan bahwa tujuan menulis adalah “dibaca orang, penulis egois itu ditulis dan dibaca sendiri lalu ketawa sendiri”. Mungkin klo tulisannya sedih akan nangis sendiri bahkan sambil terisak-isak juga kali. Serm juga klo begitu seperti orang yang kurang se-ons dong. Banyak yang tersindir ya, kayak saya. Malu rasanya. Makanya bagilah tulisan kita kepada orang lain. Bagi yang pernah ikut pelatihan menulis dengan Bunda Istiqomah terngiang ucapan beliau bahwa setelah meninggal nanti janganlah namamu hanya ada tertulis di batu nisan saja. Sobat guru mau ungkapan lain dari para pegiat literasi? Tulis apa yang kamu pikirkan, jangan pikirkan apa yang kamu tulis. Ungkapan terahir ini yang saya amalkan saat saya menulis tulisan ini. Tapi benar kok sobat, saya jadi lancer nulis tulisan ini, gak khawatir hasilnya nanti, gak saya pikirkan he he he.

Ada ilmu baru nih sobat guru, untuk bekal menulis di majalah, dari Bapak Abdur Rohman, berkaitan dengan Fotografi Jurnalistik. Saya baru ngeh, ternyata foto yang bagus itu adalah yang ketika memandang foto itu, foto itu bisa bercerita sendiri. Penjelasan yang gamblang tentang teknik memotret dipaparkan di Webinar 4 MediaGuru ini. Salah satu ungkapan penting dari Pak Rohman yaitu, “Fotografer itu harus sabar menunggu momen, misalnya ingin memotret kucing yg lg mangap, tunggu sebelum dia mangap, siapkan kameranya. Jadi intinya, bercerita tidak hanya lewat tulisan, tapi bisa lewat foto juga. Kita isi dan saksikan bersama-sama ruang-ruang Majalah Literasi Indonesia

Webinar 4 MediaGuru dan Launching Majalah Literasi Indonesia dapat sobat guru nikmati dengan lengkap dalam video berikut

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

wooow reportase mantap dilengkapi video youtube. Kereeen Bu. Salam literasi

14 Jun
Balas

Salam kembali bu Arsiah

15 Jun

Makasih bu Cicik, dah baca

15 Jun
Balas

Jadi ingat juga kata bunda Istiqomah tulislah namamu di buku dan di nisanmu

14 Jun
Balas

Iya bu Ridyawati, ungkapan itu paling memotivasi kita ya

15 Jun

Luar biasa tulisannya. Oke banget, tulis apabyg kamu pikirkan, jangan pikirkan apa yang kamu tulis. Hehe, keren

16 Jun
Balas

Mantep. Nulise banyak, sampai ku tak sanggup memberikan krisan. Swasunting saja sendiri mba.

20 Jun
Balas

Keren....

22 Jun
Balas

Keren....

22 Jun
Balas

Kereen,bu

14 Jun
Balas

Hatur nuhun Bu Cicik. Salam kenal

15 Jun



search

New Post