Aku Lumpuh di Sisa Waktu
Tantangan Menulis Hari ke-143
#tantangangurusiana365
--------------------------------------
Perdebatan musim melenakan kita pada pertengkaran yang entah
kau kirim bongkahan luka yang basah untuk matahari yang tak kunjung tiba
sementara perih itu sesungguhnya telah melumut
sebab terus menerus disiram hujan yang panjang.
Sungguh, perseteruan angin turut mengantar dingin
membuat segalanya makin beku, membatu
segalanya berseteru, beradu
di tempat yang menjelma ruang tunggu
akankah di ruang itu tersisa senyum di lengkung bibir meski pilu
atau akan lumpuh berhenti saja di sisa waktu.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bahagia itu sederhana. Ketika bisa hadir di beranda rumah baca sahabat literasiku. Menikmati tulisan yang disuguhkannya. Mengagumi kerendahan hatinya. Meneladani semangat menginspirasinya. Teruslah berkarya sahabatku.
MasyaAllah.. Aamiin.. Terima kasih apresiasinya, Pak. Doa yg sama buat bapak. Salam.