Perihnya Kehilangan
Tantangan Menulis Hari ke-106
#tantangangurusiana365
--------------------------------------
Bocah kecil menggenggam tangan ibunya
rebahkan kepala di samping pusara ayah
merapal doa-doa yang panjang
dengan isak berulang.
Kehilangan memang perih
namun, tak ada yang mampu melawan takdir Tuhan
walaupun di awal tentu saja berbantahan
karena wajah dan laku terus membayang di ingatan.
Dunia hilang cahaya
segalanya terasa gulita
tapi kasih ibunda akan menjadi kekuatan tak terkata
meski dia tentu saja jauh lebih tersiksa
merencanakan rumitnya geliat masa depan
dengan dua kaki tanpa topangan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar