Ruang Dingin
Tantangan Menulis Hari ke-152
#tantangangurusiana365
-----------------------------
Ruang ini masih serupa dulu juga
menghadirkan keasingan yang dingin
menyuguhkan keangkuhan dengan dukungan kekuatan yang tak bisa dipatahkan
entah apa yang diharapkan dari tinju yang dikepalkan ke hidung lawan.
Napas-napas api acapkali berkobar
meski guyur hujan mencoba melemahkan
atau mungkin menunggu segalanya berubah darah?
dan serempak kita akan menjawab entah.
Ruang ini makin dingin, Tuan
jangan kau tunggu kami beku dan lemah perasaan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisinya mantab, semantab hawa dinginnya
Terima kasih, Tuan.. Hehehe...
Tetap semangat salam sukses bu
Aamiin.. Doa yg sama buat bapak.. Salam.