misel

Selly Octarina, lulusan FIA-UB Malang, mengajar di SMPN 1 Bogor (2004-2019) lalu pindah bertugas di SMPN 7 Bogor sejak Januari 2020. Selama ini menulis dil...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bosan Ke Museum

Bosan Ke Museum

Jika kita mendengar kata museum pasti identik dengan benda-benda tua yang dipajang di ruang-ruang dengan pencahayaan sekadarnya alias temaram. Biasanya museum juga dikaitkan dengan sejarah dimana buat sebagian orang, sejarah adalah sesuatu yang membosankan.

Selain bosan melihat benda-bendanya, mungkin juga bosan disini karena terlalu sering mengunjungi museum. Namun saya lebih cenderung setuju jika kebosanan terhadap museum lebih kepada barang-barang koleksinya yang tua dan kuno. Jika ada orang yang terlalu sering ke museum artinya dia bekerja disana, atau bekerja sebagai tour guide atau mereka yang sangat mencintai museum.

Jika kita bicara tentang orang yang mencintai museum, terbayang sebaris orang-orang yang sudah berumur atau mungkin sepuh yang berjalan ke museum untuk mengenang masa lalu. Namun berbeda dengan komunitas yang saya temui saat menghadiri Grand Launching Museum Tanah dan Pertanian yang beralamat di Jl. Ir. Juanda No. 98 Bogor. Komunitas ini merupakan sekelompok anak muda yang sangat mencintai museum terutama yang berada di kota Bogor. Dari mereka saya jadi banyak tahu tentang bangunan-bangunan bersejarah di kota Bogor khususnya museum dan sejarahnya. Mereka sering membuat acara yang berhubungan dengan museum dan sejarah. Untuk kontaknya bisa melalui Instagram @kompemor (Komunitas Pecinta Museum Bogor).

Kembali ke Museum Tanah dan Pertanian. Museum ini menempati gedung Laboratorium Voor Agrogeologie en Grond Onderzoek atau Laboratorium Penelitian Agrogeologi dan Tanah yang didirikan pada zaman pemerintahan Belanda sekitar tahun 1900. Museum tanah mulai ada dan bisa dimanfaatkan sebagai sarana belajar sejak tahun 1988 dan sempat terhenti pengoperasiannya. Baru pada tahun 2017 museum tanah dikelola oleh Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian atau yang lebih kita kenal dengan Pustaka dan dalam perkembangan selanjutnya menggabungkan Museum Tanah dan Museum Pertanian menjadi Museum Tanah dan Pertanian. Keputusan yang tepat menyerahkan pengelolaan museum kepada Pustaka karena selanjutnya museum ini dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menjangkau semua kalangan. Kajian literasi digabungkan dengan gambar, foto, diorama bahkan bentukan aslinya membuat museum ini semakin menarik, apalagi kemudian ditambah dengan pojok-pojok yang instagramable lengkap dengan properti yang bisa dipergunakan untuk berfoto.

Tanggal 03 Maret 2020 kembali museum ini diresmikan penggunaannya oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Seiring dengan hal tersebut, gedung Museum diresmikan sebagai warisan heritage kota Bogor yang pernyataannya diserahkan sendiri oleh walikota Bogor Dr. Bima Arya kepada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Selain itu Menteri Pertanian juga menandatangani nota kesepahaman dengan Kepala Perpustakaan Nasional dan peluncuran buku Sejarah Pertanian Indonesia. Pada kesempatan yang sama diresmikan juga virtual literacy room yang merupakan sarana teleconference yang dapat dimanfaatkan oleh pengunjung museum. Museum Tanah dan Pertanian juga menandatangani beberapa nota kesepahaman yang lain baik dengan pihak pemerintah maupun swasta, diantaranya adalah penyusunan buku-buku dalam tulisan braille. Sungguh upaya serius Museum ini melalui Pustaka untuk menjangkau hingga para difable.

Hal menarik lain yang mungkin dapat dijadikan pertimbangan mengunjungi museum ini adalah bahwa penjajahan oleh bangsa asing di Indonesia tak lain untuk memperoleh hasil pertanian dari tanah Indonesia yang subur dimana terdapat 10 jenis tanah dari 12 jenis yang ada di seluruh dunia! Oleh karena itu menarik apabila kemudian kita dapat melihat upaya yang dilakukan sejak zaman dahulu dalam mengembangkan pertanian di Indonesia lalu mengamati pertanian pada masa kini dan masa yang akan datang. Mengasah kemampuan literasi dengan mengunjungi museum adalah perlu.

Sumber:

http://museum.pertanian.go.id/

https://www.youtube.com/watch?v=rBcWWSvSsR4

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wow, kereen mengunjungi museum. Sukses selalu dan barakallahu fiik

04 Mar
Balas



search

New Post