misel

Selly Octarina, lulusan FIA-UB Malang, mengajar di SMPN 1 Bogor (2004-2019) lalu pindah bertugas di SMPN 7 Bogor sejak Januari 2020. Selama ini menulis dil...

Selengkapnya
Navigasi Web
Leeterlijk

Leeterlijk

"kamu ngga literat!" Atau "literat dong!"

Biasanya kata-kata ini muncul pada saat kita diangap gagal paham akan sesuatu yang sedang terjadi karena ketidaktahuan kita akan informasi sebelunya. Misalnya saat kita tidak mengenakan seragam Korpri ketika tanggal 17, disebutlah kita tidak literat karena tidak lihat tanggal di kalender atau tidak baca pengumuman di grup kedinasan.

Mungkin ledekan ini bisa dianggap sekedar cemooh biasa, namun jika kita resapi dengan benar akan dalam maknanya. Aktivitas literasi ini mulai bergaung ketika kemampuan literasi dianggap dapat menjadikan bangsa ini mampu bersaing Dan bersanding dengan bangsa lain di masa yang akan datang.

Kemampuan membaca Kita yang rendah dibandingkan dengan bangsa lain ikut melatarbelakangi munculnya GLN (Gerakan Literasi Nasional) dan GLS (Gerakan Literasi Sekolah). Bahwa kemampuan literasi yang secara umum diartikan sebagai konstruksi Dan rekonstruksi pengetahuan, sikap, nilai, periaku, keterampilan dan pengalaman, sangat penting dimiliki.

Literasi yang sering diartikan sebagai membaca memiliki makna yang lebih dari itu. Kemampuan seseorang mencerna dengan benar suatu data atau informasi yang dihubungkan dengan data pendukung lain sehingga menjadi mata rantai yang saling terkait. Hal ini akan memperkuat pemahamannya untuk menentukan sikap yang sesuai yang diinginkan dan menjadikannya baku.

Bertentangan dengan leeterlijk. Istilah yang diambil dari Bahasa Belanda yang diartikan sebagai pemahaman tekstual akan menjadikan seseorang melakukan apa yang tertulis atau apa yang diperintahkan tanpa memahami artinya.

Ketika membaca sebuah aturan baru ada baiknya Kita literat dengan serangkaian pencarian data sebelumnya dan bertanya kepada pihak-pihak berwenang agar penafsiran terhadap aturan tadi tidak bersifat leeterlijk atau tekstual semata.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Inderdaad...

19 Oct
Balas

het realiseren van geletterdheid moet van gewenning zijn. groot

09 Oct
Balas



search

New Post