(Tantangan Hari Ke-39)

Menjadi guru adalah impianku dari kecil. Sosok guru adalah sosok yang selalu menjadi inspirasiku. Aku sangat mengagumi guru-guru yang mengajarku di bangku sekolah dulu.

Waktu kecil aku suka bermain peran menjadi seorang guru bersama teman atau bersama saudara-saudaraku. Aku tidak akan ikut main kalau tidak berperan sebagai guru. Kalau dapat peran menjadi guru, hatiku senang sekali. Aku akan berpakaian seperti seorang guru sungguhan. Aku akan pakai baju, tas, dan sandal mamaku demi totalitas dalam peran. Sampai sekarang kenangan itu selalu terbayang olehku.

Cita-citaku menjadi seorang guru selalu melekat dalam pikiranku. Aku selalu membayangkan ketika aku jadi guru dan berdiri di depan kelas, rasanya menggugah hatiku untuk tetap mewujudkan impianku.

Alhamdulillah impianku pun terwujud. Setelah selesai kuliah di IKIP Padang, aku diangkat menjadi seorang guru di daerah Pesisir Selatan, tepatnya daerah Duku pada tahun 1990. Selama 6 tahun di sana, aku mengajar dengan senang hati.

Murid pertamaku yang masih polos, lugu dan apa adanya belajar dengan riang gembira. Hal ini sudah membuatku senang. Saat itu kami belajar dengan tatap muka dan hanya menggunakan buku penunjang seadanya, yang mana saat itu teknologi belum semaju sekarang. Aku mengajar dan bergaul dengan guru serta murid-murid dengan penuh suka cita. Kehadiran murid-murid menjadi pelipur lara bagiku karena aku berada jauh dari sanak saudara.

Saat ini diusiaku yang sudah tidak muda lagi, aku masih menjadi guru. Menikmati impianku sejak kecilku. Banyak suka duka yang sudah aku lalui. Waktu pertama kali mengajar rasanya sangat berbeda dengan sekarang. Sewaktu muda dulu, aku masih menjadi guru yang idealis yang mempunya batasan dengan murid-murid. Namun sekarang bagiku murid sudah terasa seperti teman. Setiap hari kunikmati canda tawa bersama mereka. Tidak ada istilah marah lagi. Yang ada hanya hubungan seperti ibu dan anak. Kalau mereka salah, aku akan menasihati dengan lembut. Akhirnya anak-anak menjadi baik dan semangat untuk belajar.

Tiga puluh tahun sudah pengabdianku untuk mencerdaskan bangsa. Rasanya ada kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri bagiku. Berbagi ilmu bersama teman dan murid itulah yang kunikmati saat ini. Semoga tetap bisa mengabdi sampai purnabakti.