septyana eka rahmawati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
MENGKAJI PEMANFAATAN BIAWAK UNTUK KESEHATAN MANUSIA DENGAN BERPIKIR ILMIAH

MENGKAJI PEMANFAATAN BIAWAK UNTUK KESEHATAN MANUSIA DENGAN BERPIKIR ILMIAH

Biawak air atau dikenal masyarakat dengan sebutan biawak memiliki nama latin Varranus Salvator. Biawak air termasuk jenis reptil yang berukuran yang tergolong kadal besar, atau suku biawak-biawakan (Varanidae). Biawak air (Varanus salvator) merupakan salah satu spesies dari biawak yang hidup di ekosistem urban sampai ekosistem hutan. Biawak air memilih tempat hidup yang berdekatan dengan sumber-sumber air seperti sepanjang sungai, danau, hutan payau, dan rawa (Wahyuni et al, 2015). Biawak air di Indonesia ada beberapa jenis diantaranya Varanus salvator macromaculatus, Varanus salvator bivittatus, Varanus salvator ziegleri dan Varanus salvator celebensis. Status biawak air di Indonesia yang terdapat dalam surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor : 461/Kpts-II/1999 tentang penetapan musim berburu jenis-jenis satwa buru di taman buru dan areal buru, dan tidak termasuk kedalam daftar satwa yang dilindungi. Di dalam Convention of International Trade in Endangered Spesies (CITES) of Wild Fauna and Flora, biawak air temasuk kedalam daftar Appendix II, yang memiliki arti berisiko rendah untuk punah (CITES,2013).

Kabar yang beredar di masyarakat bahwa daging biawak dipercaya dapat memberi khasiat seperti menyembuhkan penyakit gatal, astma, dan menghaluskan kulit. Khasiat daging biawak tersebut cukup banyak dipercaya oleh masyarakat. Hal tersebut dibuktikana dengan harga daging biawak yang ditawarkan di pasar cukup tinggi dimulai dari 25.000 rupiah, lebih tinggi dibandingkan harga daging ayam. Harga yang cukup tinggi sesuai dengan tingkat kepercayaan masyarakat akan kekhasiatan daging biawak tersebut. Permasalahan ini tidak hanya di Indonesia, pemanfaatan daging biawak sebagai pengobatan tradisional juga banyak terjadi di India (Bhattacharya et al, 2019).

Sejauh ini belum ditemukan penelitian mengenai kandungan daging biawak air bagi kesehatan manusia. Tetapi perlu diketahui bahwa biawak air mengandung banyak mikroorganisme didalam tubuhnya, baik parasit maupun bakteri. Kulit biawak terdapat infestasi parasite yaitu Ambyloma spp (Hanafiah et al,2018) Pada darah dan saluran pencernaan biawak air ditemukan adalah Cryptosoporodium sp. (Prabayudha,2017), Haemogregarina sp. dan Eimeria sp (Nurkarimah et al, 2020). Bakteri Proteus mirabilis, Aeromonas hydrophila, Citrobacter ferundii, Escherichia coli, Staphylococcus sp., dan Staphylococcus aureus ditemukan pada saluran pencernaan biawak air (Akbar et al, 2019). Pembedahan yang dilakukan pada saluran pencernaan biawak air ditemukan telur cacing Ascaris sp dan. Strongyloides spp (Hanafiah et al,2018). Beberapa bakteri dan parasite yang disebutkan termasuk dalam zoonosis.

Sebagai kaum intelektual , Kita bisa menggunakan kecerdasan intelektual yang menonjolkan kemampuan logika berpikir untuk menemukan fakta obyektif, akurat, dan untuk memprediksi resiko, melihat konsekuensi dari setiap keputusan yang ada (Putri Y.S., 2016). Berdasarkan Penelitian Said AN., (2018) semakin tinggi kecerdasan intelektual maka sikap etis mahasiswa akuntansi juga semakin tinggi. Oleh karena itu makalah ini dibuat dalam mengkaji kemanfaatan biawak untuk kesehatan manusia dengan berpikir ilmiah.

Menanggapi berita yang beredar di masyarakat, seharusnya masyarakat menggunakan logika berpikirnya untuk menyaring informasi. Berpikir adalah Suatu kegiatan jiwa untuk mencapai pengetahuan (Dewantara,2019). Logika merupakan sebuah ilmu pengetahuan dimana obyek materialnya adalah berpikir (khususnya penalaran/proses penalaran) dan obyek formal logika adalah berpikir/penalaran yang ditinjau dari segi ketepatannya (Hidayat,2019). Jadi ketika seseorang melakukan logika berpikir maka telah berfilsafat, karena bagian dari filsafat adalah berpikir (Dewantara, 2019).

Alex Lanur mengatakan dalam Dewantara (2019) bahwa dalam logika berpikir dipandang dari sudut kelurusan,ketepatannya. Karena itu berpikir lurus, tepat, merupakan obyek formal logika. Suatu pemikiran disebut lurus, tepat, apabila pemikiran itu sesuai dengan hukum-hukum serta aturan-aturan yang sudah ditetapkan dalam logikal. Kalau peraturan-peraturan itu ditepati, dapatlah pelbagai kesalahan atau kesesatan dihindarkan. Dengan demikian kebenaran juga dapat diperoleh dengan lebih mudah dan lebih aman. Semua ini menunjukkan bahwa logika merupakan suatu pegangan atau pedoman untuk pemikiran (Dewantara, 2019).

Penarikan kesimpulan untuk menyikapi kabar berita yang belum tentu kebenarannya di masyarakat melalui berpikir ilmiah. Berpikir ilmiah terdapat dua cara yaitu logika deduktif dan logika induktif. Logika Induktif merupakan cara berpikir menarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individual, sedangkan cara berpikir dimana dari pernyataan bersifat umum ditarik kesimpulan bersifat khusus. Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya menggunakan pola berpikir silogismus. Silogismus, disusun dari dua buah pernyataan dan sebuah kesimpulan. Pernyataan yang mendukung silogismus ini disebut premis yang kemudian dapat dibedakan sebagai premis mayor dan premis minor. Jadi ketepatan penarikan kesimpulan dalam penalaran deduktif bergantung dari tiga hal, yakni kebenaran premis mayor, kebenaran premis minor, dan keabsahan pengambilan kesimpulan. Jika salah satu dari ketiga unsur tersebut persyaratannya tidak terpenuhi maka kesimpulan yang ditariknya akan salah (Sumarto,2006).

Kebenaran dari premis mayor dan minor juga harus benar sesuai dengan teori kebenaran yang menekankan pada pengetahuan, dalam kasus ini pengetahuan ilmiah. pengetahuan ilmiah (scientific knowledge) menghasilkan kebenaran ilmiah. Kriteria yang dituntut dari setiap tingkat kebenaran ternyata berbeda. Kebenaran pengetahuan yang diperoleh dalam pengetahuan biasa sehari cukup didasarkan pada hasil pengalaman sehari-hari, sedangkan kebenaran pengetahuan ilmiah perlu diusahakan dengan pemikiran rasional (kritis, logis, dan sistematis) untuk memperoleh pengetahuan yang selaras dengan obyeknya (obyektif) ( Wahana,2008).

Teori kebenaran untuk mengungkap kasus ini menggunakan teori kebenaran korespondensi. Menurut Sumarto (2006) teori korespondensi digunakan dalam cara berpikir ilmiah. Menurut teori ini, kebenaran terletak pada kesesuaian antara subyek dan obyek. Apa yang diketahui oleh subyek sebagai benar harus sesuai atau harus cocok dengan obyek, harus ada kesesuaian dengan realitas. Materi pengetahuan yang dikandung dan diungkapkan dalam proposisi atau pernyataan memang sesuai dengan obyek atau fakta. Pengetahuan terbukti benar dan menjadi benar oleh kenyataan yang sesuai dengan apa yang diungkapkan pengetahuan tersebut. Dalam kegiatan ilmiah, mengungkapkan realitas adalah hal yang pokok. Dalam usaha mengungkapkan realitas itu, kebenaran akan muncul dan terbukti dengan sendirinya, apabila apa yang dinyatakan sebagai benar memang sesuai dengan kenyataannya (Wahana,2008).

Berdasarkan penelitian ilmiah yang berkembang terhadap biawak air menemukan beberapa poin yang saling berkaitan. Poin pertama, biawak air yang notabene memiliki banyak parasite dan bakteri di dalam tubuhnya, bahkan beberapa ada yang bersifat zoonosis seharusnya dibatasi interaksi kita sebagai manusia dengan hewan liar. Poin kedua, tingginya jumlah bakteri dan parasite pada saluran pencernaan dan darah pada biawak air memungkinkan kondisi daging biawak juga terdapat mikroorganisme yang berbahaya bagi manusia. Poin ketiga, sebagian besar cara mengkonsumsi dagiang biawak air dengan metode pengasapan (Iyai,2011). Dimana, metode pengasapan merupakan metode yang tidak disarankan karena kurang mampu membunuh mikroorganisme pathogen pada daging biawak air. Sehingga poin ketiga ini turut mendukung poin kedua bahwa daging biawak memiliki mikroorganisme yang berbahaya meski diolah dengan metode pengasapan.

Dengan penalaran deduktif dan disimpulkan dengan pengetahuan ilmiah sesuai teori korespondensi dalam kasus ini. Premis Mayor adalah semua hewan yang memiliki mikroorganisme berbahaya tidak boleh dikonsumsi manusia. Premis Minor adalah biawak air memiliki mikroorganisme berbahaya. Kesimpulannya adalah Biawak air memiki mikroorganisme berbahaya yang tidak boleh dikonsumsi manusia. Makalah ini menunjukkan bahwa logika sebagai sarana berpikir ilmiah.

sumber referensi

[CITES]Convention Of International Trade In Endangered Spesies Of Wild Fauna And Flora. 2013. Appendices I, II, III.Http:// Www.Cites.Org/Eng/App/Appendices.Php. 20 November 2013

Akbar N, Siddiqui R, Sagathevan K, Iqbal M, Khan NA (2019) Gut Bacteria Of Water Monitor Lizard (Varanus Salvator) Are A Potential Source Of Antibacterial Compound(S). Antibiotics 8:164.

Bhattacharya Shreya Dan André Koch. 2019. Effects Of Traditional Beliefs Leading To Conservation Of Water Monitor Lizards (Varanus Salvator) And Threatened Marshlands In West Bengal, India. Herpetological Conservation And Biology 13(2). Hal. 408–414.

Dewantara Agustinus W. 2019. Logika : Seni Berpikir Lurus. PENERBIT WINA PRESS. Hal. 11-75.

Hanafiah Muhammad, Hoky Deora Alfiansyah, Arman Sayuti. 2018. Identifikasi Parasit Pada Biawak Air (Varanus Salvator). Jurnal Sains Veteriner. Vol 36, No 1 (2018) . Hal. 1-8.

Hidayat Ainur Rahman.2018. FILSAFAT BERPIKIR TEKNIK-TEKNIK BERPIKIR LOGIS KONTRA KESESATAN BERPIKIR. Duta Media. Hal.30-86.

Iyai Deny A., A. Gatot Murwanto, Dan A. M. Killian. 2011. Sistim Perburuan Dan Etnozoologi Biawak (Famili Varanidae) Oleh Suku Yaur Pada Taman Nasional Laut Teluk Cenderawasih. Biota Vol. 16 (2). Hal . 278−286.

Nurkarimah Azizah Bilqis, Mufasirin Mufasirin, Ratna Damayanti, Lucia Tri Suwanti, Boedi Setiawan, Endang Suprihati. 2020. Identification Of Protozoa In The Blood And Digestive Tract On Water Monitor Lizard (Varanus Salvator). Journal Of Parasite Science . Vol.4 NO.3. Hal. 31-36.

Prabayuda FD. 2017. Identifikasi Cryptosporidium Sp. Pada Biawak Air (Varanus Salvator) Yang Didapat Di Surabaya [Tesis]. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Airlangga.

Putri Yeni Sugena. 2016. Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pt. Pln Persero Area Klaten. Jurnal Studi Manajemen Dan Organisasi. Volume 13 . Hal 88-97.

Said Akhdan Nur. 2018. PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP SIKAP ETIS MAHASISWA AKUNTANSI (Studi Empiris Pada Mahasiswa Prodi Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta). Jurnal Nominal. Volume VII. Nomor 1. Hal 22-32.

Sumarto. 2006. KOSEP DASAR BERPIKIR : PENGANTAR KE ARAH BERPIKIR ILMIAH. Makalah Seminar Akademik HUT Ke 40 FE UPN ”Veteran” Jatim.

Wahana Paulus. 2008. MENGUAK KEBENARAN ILMU PENGETAHUAN DAN APLIKASINYA DALAM KEGIATAN PERKULIAHAN. Jurnal Filsafat Vol.18, Nomor 3.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Menarik ulasan nya dok. Informatif bgt untuk Masyarakat... Semoga melek informasi masyarakat luas.

27 Feb
Balas

Nggih terimakasih dok

27 Feb

Mantaaps

26 Feb
Balas

Makasih boss

27 Feb



search

New Post