SAATNYA MELEK ZOONOSIS !
COVID 19 merupakan penyakit yang saat ini menyebarluas ke berbagai belahan dunia. COVID 19 disebabkan oleh corona virus. Pada dunia kedokteran hewan, virus corona bukan hal yang baru ditemukan. Felinecorona virus (FCOV) dan Canine corona virus (CCOV )merupakan virus corona yang menyerang kucing dan anjing. Tentu tidak ada hubungan penularan antara virus corona pada binatang dengan SARCOV2 pada manusia saat ini. Adanya persamaan penyebab, menunjukkan bahwa virus bersifat ZOONOSIS.
Zoonosis adalah penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia atau sebaliknya. Zoonosis juga disebut penyakit yang dapat menular ke hewan dan manusia , tetapi tanpa saling menularkan. Dengan adanya SARCOV2 ini kita sebagai masyarakat semakin terbuka untuk menerima bahwa zoonosis sudah menjadi ancaman bagi manusia yang tidak boleh dianggap ringan. Istilah zoonosis pada sebagian praktisi kesehatan hewan dan khususnya praktisi manusia masih belum banyak di dengar, padahal zoonosis ini sifatnya bahaya. Oleh karena itu, kita tidak boleh terlambat untuk “melek” terhadap zoonosis.
Michael G. Walsha , Shailendra Sawleshwarkara, Shah Hossaina dan Siobhan M. Mor menuliskan dalam jurnal One Health Volume 11 tahun 2020 berjudul “Whence the next pandemic? The intersecting global geography of the animal-human interface, poor health systems and air transit centrality reveals conduits for high-impact spillover” mengungkapkan adanya kekhawatiran pandemic yang bersifat zoonosis serta adanya kekhawatiran system kesehatan yang buruk.
Pada 12 Januari 2021 BBC merilis artikel berjudul “The death rate for Nipah virus is up to 75% and it has no vaccine. While the world focuses on Covid-19, scientists are working hard to ensure it doesn't cause the next pandemic”(https://www.bbc.com/future/article/20210106-nipah-virus-how-bats-could-cause-the-next-pandemic). Dalam artikel tersebut juga dijelaskan adanya kekhawatiran pandemic berikutnya terutama di daerah tropis seperti Indonesia, karena memliliki populasi kelelawar buah yang cukup banyak. Hal tersebut menunjukkan bahaya zoonosis menjadi topic yang perlu dipahami oleh setiap lapisan masyarakat.
Pemahaman mengenai pentingnya zoonosis harus segera dimulai, bahwa antara hewan dan manusia memiliki resiko yang besar untuk terinfeksi penyakit yang sama. Sehingga ketika manusia hidup berdampingan dengan hewan maka kebersihan menjadi kunci utama untuk menghindari terjadinya zoonosis. Selain itu respon manusia terhadap hewan di sekitar lingkungannya yang sakit atau berubah perilaku juga diperlukan, untuk memastikan bahwa penyakit yang sedang menginfeksi hewan tersebut bukan zoonosis. Selain itu, mengenal akibat yang ditimbulkan pada tubuh manusia dari kontak dengan hewan yang menderita zoonosis juga perlu dipahami supaya tidak terjadi keterlambatan penanganan. Dengan memahami bahaya zoonosis maka kita akan lebih ringan menangani ZOONOSIS.
Kita sebagai masyarakat Indonesia yang berada di daerah tropis wajib memahami zoonosis, mengingat banyak sekali jenis hewan di negara kita dan penyakit zoonosis yang akan ditularkan. Ayo bersama membuka mata dan pikiran untuk belajar bersama dan tanggap terhadap ZOONOSIS demi kepentingan kemanusiaan. Ayo mulai mengenal 25 Penyakit Hewan Menular Srategis.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Luar biasa paparannya dok. Sangat mudah di pahami.... Share dan share.... Biar masyarakat melek zoonosis... Terimakasih ulasannya dok.
Inggih dok terimakasih saran nya