'RINDU, Uda Yang Di Sana'
Bilamana Udaku ada, tentulah dilihat dengan matanya.
Tentang kita yang dikunjungi, dalam bersilaturahim.
Alang kepalang bangga dan senangnya dia, dia Udaku.
Ketahuilah Uda yang di sana, selang waktu yang tak begitu rapih
untuk kami bertemu, berjabat tangan.
Merangkul dengan kasih sayang tak terleraikan.
Bilamana, Udaku ada.
Senyum banggalah dia, melihat adiknya yang dikunjungi di sebuah pondok yang dulunya kita bersama.
Anak kenopakan dan cucu-cucu kita uda, mereka kebanggan bersama.
Manakala suara kemenangan terlontar serempak.
Dan jika diterpa kesengsaraan, dialiri air pada muara yang sama.
Dengarlah Uda, tak ada gemuruh dan gemericik kepedihan tersendiri.
Karena semua telah tertata dan terbina pada naungan kekompakan mereka.
Kita bangga Uda.
Yakinlah kita, bibit menang dan kemangan itu akan berkobar tepat pada waktunya.
Uda, tak ada kata terindah selain, untaian doa buatmu.
Tenang hendaknya di sisi-Nya.
Aamiin ya Allah
Alfatihah...
Parik Rantang, 25 April 2023
#momen buka puasa dan hari raya
#disuarakan pada Uda yang di sana
#rindu kami, terobati
#doa kami tak pernah pudar.



Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Bunda. Salam literasi