WARUNG, 'Sarapan Pagi'
Berkah selalu tercurah
Bersama air yang turun dari lamgit.
Alhamdulillah.
Pagi ini, pedagang bubur tak terdengar denting loncengnya.
Begitu deras cucuran air dari langit menerpa genteng.
Sepasang jas hujan menempel di tubuh ini.
Ditutupi helm agar semakin padat.
Dan menggeliatlah roda motor menelusi gang.
Hampir tak kelihatan ruas jalan, tatkala menempuh genangan air.
Pelan dan sangat hati-hati putaran roda menuju warung.
SARAPAN PAGI, begitu tertera di pojok paling depan warung itu.
Duo pelayan tampak bersiap menunggu pelanggan.
Berdiri dan menyapa.
Pesanan dengan bungkus yang rapih disuguhkan padaku.
Bubur dan roti manis dibayar enambelas ribu rupiah.
Enaknya makanan pedas di dinginnya pagi ini.
Sengaja permintaan di luar keinginan.
Kenapa ya??
Itulah yang tersirat di kisah pagi ini.
Salam sehat, bahagia menyertai sahabat semua.. 🥰🥰
Des. 2024.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Meskipun hujan, semoga semua pedagang tetap bisa menjual habis dagangannya.