Cinta Pertama (Tagur 2)
Cinta Pertama
Seorang anak kecil bergelayut manja
Pada pangkuan tangan kekar
Bersandar pada dada bidangnya
Tampak tenang dan nyaman
Beranjak menjadi gadis cantik
Masa telah membuat tumbuh
Namun, hatinya tetap terpaut
Pada sosok penuh wibawa
Hingga dewasa semakin menawan
Bersiap merengkuh kehidupan
Wajah renta telah merelakan
Kepergian putri impian
Ternyata pelukan semakin erat
Seakan tak ingin terpisahkan
Peluh keringat menjadi saksi
Cinta pertama memagut rasa
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Bunda. Salam literasi