Setiawan Hidayat

Guru Produktif Teknik Kendaraan Ringan (TKR) SMK Negeri 1 Gunungguruh Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Sehari-hari saya aktif mengajar dan berkebun di halaman rum...

Selengkapnya
Navigasi Web

Apa yang Diharapakan dari Siswa Nakal dan Bodoh?

Tatkala seorang guru menghadapi siswa pasti akan timbul berbagai macam stigma. Hal ini bergantung pada "jenis" siswanya. Siswa yang baik akan melahirkan stigma yang baik. Sebaliknya, siswa yang "kurang baik" akan menghasilkan stigma yang buruk. Paradigma dan perilaku guru terhadap siswa selalu dipengaruhi oleh kepribadian siswa. Sehingga hal ini akan memunculkan sikap yang berbeda.

Bertemu dan berinteraksi dengan siswa yang nakal dan bodoh pasti membuat guru malas. Jangankan menatap matanya, mendengar namanya saja sudah membuat mual. Siswa nakal dan bodoh hanya menambah beban pikiran dan menyita banyak waktu jika diurusi. Lebih baik menghindarinya dan memfokuskan diri pada siswa lain yang jauh lebih baik. Sangat tidak penting memperhatikan siswa yang nakal dan bodoh. Apa yang bisa diharapkan darinya? Masa depannya sudah terlihat kok. Mungkin ada sebagian guru yang berpikir seperti ini.

Namun, mari kita sedikit renungkan perjalanan seseorang yang nakal dan bodoh bahkan hidupnya benar-benar nista dan hina. Dia hidup jauh sebelum kita terlahir ke dunia. Saking nakalnya tak ada yang sanggup dan mau membuat masalah dengannya karena dia seorang preman. Tampang garang, tubuh besar, suka ngegampar. Pokoknya ngeri kalo sampe ketemu dia. Kenakalannya melebihi anak-anak SMK zaman now. Saking nakal dan bodohnya dia pernah mengubur hidup-hidup anaknya sendiri. Benar-benar diluar batas kemanusiaan. Tidak ada yang bisa diharapkan darinya selain kematian. Mungkin orang-orang disekitarnya berharap dia segera mati agar tak membuat onar. Adakah yang tau siapa dia?

Dialah al-Faruq, Umar bin Khaththab. Tidak ada yang menyangka dia bisa berubah. Tatkala Islam masuk ke dalam hati dan pikirannya maka seketika itu juga kehidupannya berubah 180 derajat. Sungguh diluar dugaan banyak orang. Benar-benar ajaib, orang yang sebegitu kasar dan beringasnya bisa menjadi sosok yang sangat adil luar biasa. Semua orang tidak meragukan keadilan dirinya. Padahal, sebelumnya dia termasuk dalam golongan orang-orang yang tak diharapkan. Tapi lihatlah, ternyata perubahan itu tak kenal orang, siapapun bisa berubah jika dia mau dan punya nyali.

So, siswa yang nakal dan bodoh di sekolah kita belum tentu masa depannya sesuai dengan apa yang kita pikirkan. Belum tentu dia akan tetap seperti itu selamanya. Selalu ada peluang untuk berubah sekecil apapun itu. Masih ada harapan untuk mereka yang tak diharapkan. PR-nya adalah bagaimana membuat dia berubah melalui proses pendidikan. Setiap siswa punya karakter berbeda, sehingga harus ada perlakuan yang juga berbeda, tidak bisa dipukul rata. Insyaallah hanya gurunya yang dapat memahami hal tersebut.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tidak ada anak yg nakal dan bodoh yang ada anak yg cerdas dan aktif, tapi kenapa tdk bertendensi positif? Karna potenai kecerdasan nya belum tergali dan tersalurkan, dan tidak diberikannya ruang yg terbuka untuk mereka menyalurkan potenai yg ada, tugas ortu guru, lingkungan lah yg berperan di sini,..tapi persoalan sekarang banyak ortu dan guru yg pemahamannya belum sampe dan ini tentunya berbanding lurus dengan pemahaman ,pemikiran dan visi pribadinya dalam menjalankan amanah besar dalam bingkai "pendidikan" Penting bagi ortu dan guru punya visi mengenai urgensi pendidikan dan perkembangan anak, agar dapat dengan cerdas mempetakan potenai anak, dan tak Lupa juga melibatkan Allah dalam segala urusannya termasuk urusan anak, anak adalah amanah bukan pemberian yg kelak akan dimintakan pertanggungjawabannya. Bangun potensi dan jiwa anak dengan ruhiah dan do'a dari ortu dan gurunya karna itu akan mustazab dan tembus ke lauhil mahfuz,terus terus teruas dan harus! Karna hanya Allah lah yg maha membulak balik kan hati manusia seperti contoh sang "singa padang pasir"betapa keras hatinya, betapa jahilnya dia "tapi Allah bisa membuatnya menjadi peribadi yg sangat lembut tapi tetap hebat seperti singa,.. Semoga kita sebagai ortu dan pendidik bisa senantiasa menjaga hati, ruhiah dan fikiran kita dengan melibatkan Allah dalam menjalankan kewajiban besar kita

15 Jun
Balas

Aamiin. Benar bu. Komen yg sangat mencerahkan.

16 Jun

Setuju pak. Stigma yang sering kita berikan justru membuatnya tambah nakal. Mungkin komunikasilah yang kita perlukan. Salam bahagia dan sukses selalu.

15 Jun
Balas

Ya pak, kita hrs memberi kesempatan dan memberi solusi, insyaallah klo ada itikad baik dia pasti mau berubah

15 Jun



search

New Post