Setiawan Hidayat

Guru Produktif Teknik Kendaraan Ringan (TKR) SMK Negeri 1 Gunungguruh Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Sehari-hari saya aktif mengajar dan berkebun di halaman rum...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bubarkan BPIP atau Pecat Ketuanya!

Bubarkan BPIP atau Pecat Ketuanya!

Masyarakat di negeri kita tengah dibuat gaduh oleh Ketua BPIP Yudian Wahyudi. Pernyataannya yang kontroversial mengenai Agama dan Pancasila membuat penduduk bumi Indonesia geram. Baru mendapat jabatan malah membuat kegaduhan. Semestinya kegaduhan yang dibuat bukanlah yang membuat marah tapi yang menenangkan. Lalu apa kegaduhan yang dibuat olehnya sehingga masyarakat resah dan geram.

Pertama, pernyataannya "Agama, musuh terbesar Pancasila". Perkataan ini diduga telah menodai agama khususnya agama terbesar di Indonesia yakni Islam. Ucapan tersebut masuk ke dalam Pasal 156 KUHP Penodaan Agama. Sebagaimana menurut Prof. Dr. Suteki (Pakar Filsafat Pancasila) "Pasal ini delik biasa, bukan delik aduan, sehingga polisi bisa langsung memeriksa Yudian, tanpa harus menunggu laporan dari masyarakat," (https://www.portal-islam.id/2020/02/geger-ilc-prof-suteki-bongkar-siapa.html?m=1).

Kedua, setelah menyebut agama sebagai musuh terbesar Pancasila, Ketua BPIP membuat Salam Pancasila. Diduga Salam Pancasila akan menggantikan Assalamualaikum. Hal ini dikutip dari detik.com "Memperhatikan kondisi sekarang ini, Salam Merdeka yang sekarang diadopsi menjadi Salam Pancasila tetap relevan di tengah kecenderungan orang atau kelompok tertentu yang lantang mengucapkan salam keagamaan yang berisikan pesan damai, tetapi tidak berbanding lurus dengan perbuatannya yang tidak memberi damai kepada orang lain," ujar Ketua BPIP (https://m.detik.com/news/berita/d-4909591/bpip-nyatakan-tak-pernah-ingin-ganti-assalamulaikum-dengan-salam-pancasila/2)

Salam Pancasila dibuat dengan tujuan agar bisa diterima oleh semua pihak (agama). Mungkin selama ini Ketua BPIP memiliki pemikiran dan anggapan bahwa assalamualaikum tidak bisa diterima oleh masyarakat. Padahal selama ini, tidak pernah ada aduan sedikitpun dari masyarakat terkait penggunaan salam assalamualaikum. Masyarakat damai-damai saja tidak pernah ada kericuhan akan assalamualaikum karena mayoritas penghuni bumi Indonesia ini adalah umat Islam, sangat wajar sekali. Pernyataannya "...di tengah kecenderungan orang atau kelompok tertentu yang lantang mengucapkan salam keagamaan yang berisikan pesan damai, tetapi tidak berbanding lurus dengan perbuatannya yang tidak memberi damai kepada orang lain," ini jelas sekali su'uzhan, orang atau kelompok mana yang dimaksud. Justru pernyataannyalah yang tidak memberi kedamaian.

Berdasarkan kedua pernyataannya ini maka tidak heran banyak yang tidak sepaham dan sependapat bahkan masyarakat cenderung menolaknya. Masyarakat yang tadinya aman dibuat gaduh dan resah dengan sikapnya. Jadi, wajar saja jika masyarakat ini marah. Setidaknya apa yang disampaikan oleh Prof. Suteki dapat mewakili suara masyarakat:

"BPIP itu sampai diplesetkan Badan Perusak Idiologi Pancasila, ada juga yang menyatakan Badan Pengalihan Isu Penting, BPIP justru menjadi musuh terbesar Pancasila. Oleh karena itu bubarkan BPIP atau setidaknya copot Prof. Yudian Wahyudi,".

Beliau bahkan secara tegas menyampaikan bahwa:

"Bila ada yang melabelkan agama sebagai musuh Pancasila, maka kita patut curiga boleh jadi Pancasila yang sedang diusung itu telah dimaknai secara Marxisme-Leninisme, yang berarti Pancasila telah terpapar paham Komunisme,".

Dari hal ini jelas bahwa Ketua BPIP boleh jadi terpapar ideologi sesat Komunis alias Marxisme atau Lenimisme. Jika benar maka tentu Indonesia ini darurat Komunisme. Dan memang akhir-akhir ini negara kita tengah mengagungkan China. Mungkinkah ini...?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Jangan dibubarkan pak, belum juga dimulai upacara pemakamannya

22 Feb
Balas

Sy tdk punya kewenangan untuk membubarkan pak. Itupun mengutip statmen prof.suteki

22 Feb

Astaghfirullah ... semoga negara ini tetap aman dan damai. Jangan sampai ada perpecahan.

22 Feb
Balas

Aamiin. Semuanya menginginkan begitu bu, tp krn statement2 kontroversialnya masyarakat jd resah

22 Feb

Aamiin. Semuanya menginginkan begitu bu, tp krn statement2 kontroversialnya masyarakat jd resah

22 Feb

Rupanya bukan hanya selebriti yang hobi pansos, saat ini politisi dan tokoh masyarakat juga melakukan pansos dengan sensasi yg bukan hanya tdk berguna juga merusak kerukunan di tengah masayarakat. Seperti stetmen ketua BPIP yang mengesampingkan agama yang sebenarnya melekat di kehidupan masyarakat Indonesia.

22 Feb
Balas



search

New Post