Bagi sebagian guru membimbing penulisan laporan prakerin mungkin sudah biasa, sehingga tidak ada hal yang menarik atau bahkan membuat malas. Namun, bagi saya ini adalah pengalaman penting dan urgent. Why? Karena dalam penulisan laporan secara langsung kita sedang mangajari siswa bagaimana cara membuat sebuah karya ilmiah yang baik dan benar sesuai dengan kaidah dan aturan penulisannya.

Tentu hal ini tidak mudah, mengingat mayoritas siswa saat ini tidak mau susah payah berusaha dan menggali ilmu ini. Kehidupan yang serba instant membuat mereka mudah sekali untuk melakukan plagiat melalui sarana internet. Plagiat yang dimaksud adalah mengunduh file laporan orang lain dari suatu blog ataupun website. Mudah sekali bukan? Unduh, edit, print, laporan pun selesai. Benar-benar sangat mudah sekali. Lantas apakah tindakan semacam ini benar? Tentu saja salah besar dan melanggar aturan penulisan karya ilmiah.

Apabila hal ini kita biarkan, maka jelas dan pasti masalah plagiarisme tidak akan pernah selesai. Jika sejak dibangku sekolah saja sudah terbiasa dengan aktivitas tersebut, maka jangan heran jika kelak mengenyam pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi hal ini akan terulang. Ingatlah, bahwa kebiasaan akan sulit untuk diubah jika benar-benar sudah "mendarah daging".

Sebagai guru kita harus berhati-hati dalam membimbing siswa-siswi kita dalam membuat laporan prakerin. Kata demi kata, kalimat demi kalimat yang tertuang dalam laporan harus asli karya sendiri. Kalaupun ada pernyataan orang lain, maka harus dituliskan sumbernya. Nah, hal semacam ini tentu tidak mudah disampaikan kepada siswa, karena mayoritas mereka tidak menyukai aktivitas penulisan karya ilmiah. Lebih dari itu, bahkan ada yang tidak suka belajar. Ini jelas merupakan tantangan bagi guru secara umum, bagaimana supaya peserta didik menyukai kegiatan ilmiah dan bagaimana mensuasanakan mereka dalam situasi akademik dan ilmiah.

Dengan demikian, membimbing laporan prakerin bukanlah pekerjaan yang mudah. Hal ini tidak boleh kita sepelekan begitu saja. Jangan sampai kita abaikan, karena pengalaman yang benar dalam membuat karya ilmiah akan menjadi pemahaman bagi siswa-siswi kita dikemudian hari. Pemahaman yang salah akan laporan prakerin akan terbawa hingga mereka bekerja atau kuliah, sebaliknya pemahaman yang benar juga akan terbawa selepas mereka meninggalkan sekolah. Pengalaman menulis laporan menjadikan siswa kita dapat berpikir secara sistematis terhadap permasalahan yang sedang dihadapinya. Semoga dengan bimbingan kita, mereka siap menghadapi permasalahan dimasa yang akan datang. Semua berawal dari menulis laporan.