Tugas dan Wewenang POLRI menurut UU No. 2 Tahun 2002 pada pasal 13 adalah : Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, dan memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.

Sedangkan tujuan pendidikan nasional menurut UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 adalah untuk mengembangkan manusia Indonesia dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Manusia yang mempunyai takwa dan iman kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mempunyai budi pekerti yang luhur, mandiri, kepribadian yang mantap, kesehatan rohani, dan jasmani, keterampilan dan pengetahuan, dan terakhir mempunyai rasa tanggung jawab untuk berbangsa dan bermasyarakat.

Dengan melihat tujuan pendidikan nasional dan melihat tugas kepolisian kiranya ada keterkaitan yaitu bagaimana menciptakan situasi yang aman, nyaman, tertib melalui dunia pendidikan sedini mungkin yaitu melalui sosialisasi ketertiban lingkungan khususnya ketertiban berlalulintas di jalan oleh jajaran kepolisian ke sekolah atau madrasah.

Mengingat pentingnya hal tersebut di atas beberapa waktu yang lalu tepatnya hari Senin (23/7) jajaran kepolisian Polres Magetan mengadakan kegiatan sosialisasi ketertiban berlalu lintas di MTsN 6 Magetan. Sosialisasi tersebut bersamaan dengan waktu upacara bendera.

Pukul 06.30 Agus Susilo anggota lantas Polres Magetan sudah berada di Madrasah. Polisi yang berpangkat AIPTU itu menyampaikan bahwa beliau mendapat tugas dari Polres Magetan sebagai inspektur upacara sebagaimana surat yang disampaikan Polres Magetan ke Madrasah.

Dalam amanatnya polisi yang bertempat tinggal di Kelurahan Bendo, Magetan ini membacakan sambutan dari Kapolres Magetan. Inti dari sambutan Kapolres Magetan adalah bahwa jajaran kepolisian Magetan nyampaikan terima kasih atas terjalinya hubungan yang harmonis antara Polres Magetan dengan dunia pendidikan di Kabupaten Magetan selama ini. Pembinaan semacam ini sangat diperlukan sekali untuk para remaja khususnya para siswa.

Hal ini karena pada masa sekarang para remaja menggunakan sepeda motor lebih bukan pada pemanfaatan transportasi, namun karena trend atau gaya hidup. Faktor kematangan psikologis sangat mempengaruhi para remaja dalam berkendara. Mereka masih dalam proses pencarian jati diri yang cenderung ingin menonjolkan diri mereka. Gejolak perasaanya masih labil dan tingkat depresinya tinggi sehingga kontrol emosionalnya belum baik sehingga sering membawa remaja lari dari masalah dan memilih kepada perilaku negatif seperti ngebut di jalan, berkendara tidak sesuai standart dan tidak memperdulikan hak orang lain di jalan.

Karena itu jajaran Polres Magetan menghimbau kepada para guru dan orang tua untuk tidak mengijinkan para siswa untuk mengendarai sepeda motor ke sekolah untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan yaitu kecelakaan lalu lintas. Anggapan bahwa ke sekolah dengan naik sepeda motor lebih keren, lebih efisien, tidak terlambat, lebih irit, lebih cepat dan lebih membanggakan orang tua adalah anggapan yang salah.

Kepala MTsN 6 Magetan Setiyo Nuhari menyampaikan rasa terima kasih kepada jajaran Polres Magetan yang telah memberikan sosialisasi dan penjelasan kepada para siswa tentang bagaimana berlalu lintas yang baik agar terhindar dari kecelakaan lalu lintas.

Sebetulnya kegiatan ini bukan yang pertama kali karena pada saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) siswa baru tahun 2018/2019 Madrasah sudah mengadakan sosialisasi serupa dengan nara sumber dari Polsek setempat yaitu Polsek Barat, Magetan.

Harapanya kerja sama dan hubungan yang harmonis antara kepolisian dan dunia pendidikan khususnya MTsN 6 Magetan semoga tetap terjalin dengan baik sehingga tujuan kita untuk mengantarkan para siswa menjadi generasi penerus bangsa yang sopan dan santun khususya di jalan bisa terwujud. Aaamiin. (Nuhary).