Teknologi informasi dan Komunikasi menjadi gerbang kekinian mempermudah sendi-sendi kepentingan manusia. Dunia seperti tanpa sekat bagaimana informasi dan komunikasi itu berlangsung. Perkembangan teknologi ini sungguh luar biasa memberikan berbagai impact bagi perikehidupan. Salah satunya berbagai macam Start Up atau Platform digitak untuk berkomunikasi. Komunikasi di era sekarang barangkali telah mengalami transformasi tata cara berkomunikasi. Komunikasi bagian dari bentuk berinteraksi untuk saling mempengaruhi, sengaja atau tidak sengaja. Bagaimana tidak seperti tidak mengenal dimensi waktu, bangun tidur sampau tidur lagi kita bergelut dengan Namanya HandPhone, Gawai. Kita sangat terbentuk perubahan perilaku berkomunikasi baik verbal maupun non verbal dengan penggunaan media ini, Berbagai mavcam media untuk berkomunikasi memudahkan kita berinteraksi satu sama lain. Salah satunya yang fenomenal adalah kehadiran aplikasi media sosial berbasis video yaitu Tik Tok.Namanya cukup unik dan sangat kekinian untuk generasi Z, walaupun bukan absolut karena orang tua/dewasa pun cukup banyak pengguna integrasinya. Bagi Generasi Z ini sangat welcome membuka dan mengaktualisasikan sisi-sisi generasi Z yang identic dengan gerak aktif, potensi aktualisasi, keinginan mendapat perhatian dari orang lain. Barangkali ada sebuah perubahan habitus berfikir dikalangan remaja untyk berkomunikasi dengan berbagai macam cara, Ok, Tik Tok dapat memberikan solusi bagaimana generasi muda, pelajar berkiprah dengan berbagai macam cara bentuk dan ornament semenarik mungkin. Ada dengan gaya bernyanyi, Video lucu-lucuan, post share informasi, Pesan Religi, Video Konten atau dengan gimik segar untuk berinteraksi, pertanyaannya bagaimanakah memberikan nilai positif bagi konten Tik Tok ini sesuai dengan pesan moral, publish etika sesuai dengan dimensi kearifan local kita sebagai bangsa yang memegang teguh nilai-nilai budaya timur yang baik? Aplikasi Tik Tok diluncurkan pada bulan September 2016 yang dikembangkan developer asal Tionkok. ByteDance Inc.Sudah menjadi rahasia umum bahwa Medsos Tik Tok seperti 2 sisi mata uang, disukai dan juga dibenci. Munculnya konten-konten negative seperti poronografi,, kekerasan verbal, dll. Namun banyak juga pemanfaaatn Tik Tok untuk sarana belajar dan membelajarkan, sum er literasi dan infromaasi, Kesehatan, politik, olahraga, atau kajian publis penelotian. Beberapa negara ada yang secara absolut menolak Media Tik Tok tanpa kecuali di Indonesia bebrapa tahun lalu, apakah ini menjadi solusi yang tepat, mungkin perlu ada penelitian terpadu mengenai danpak Medsos ini, bagaimana potret jati diri kita untuk dapat mengelola Tik Tok untuk generasi Z lebih bijaksana? Bagaimana kita dapat menggunakan komunikasi ini sesuai dengan jati diri kearifan lolak kita dan bagaimana kita dapat mempublish konten ini dengan arif dan bijaksana. Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk lebih kreatif produktif sekaligus normatf. Beberapa hal yang dapat kita lakukan, pertama tema akun lebih konstruktif artinya kitab isa mengambil slot-slot tema tertentu terhadap konten yang akan diisi, misalnya Pendidikan,Budaya Lokal, EduGame, Edu Learning, Sportgame Berfikir, Video Lucu-lucuan berpesan moral, Kedua, Komunitas Pesan, Bagaimana mengelola komunitas dalam akun Tik Tok ini untuk sumber berdiskusi dan berinteraksi, sampaikan bagaiman komunukasi ini dapat sesui dengan penguatan kompetensi pribadi lebih arif. Kebanyakan komentar liar sering terjadi dalam Tik Tok karena pengambilan tema yang akan dicreate kurang spesifik, belajar menguatkan dengan potensi kearifan local kita dengan komentar yang posif konstruktif, tidak membully komentar dan saling menghormati, menggali potensi para komentator sehingga rumah akun ini ,menjadi sumber belajar dan pusat komunikasi positif, Ketiga, Publish Materi yang Arif, Eduktif Interaktif, ini bagian yang penting dalam menumbuhkan budaya mengkonten ide kreatif ini secara positif, kalaupun dalam bentuk game, video lucu-lucuan pun kita dapat mencreate positif, ada pesan tersirat dalam hal yang ringan ini. Sesuai kodrat zamannya generasi Z banyak berkomunikasi dan berinterasksi lebih cair, lebih berpihak pada keakuannya bagi generasi Muda. Tetapi jauh yang lebih penting bagaimana kita dapat memberikan hal positif bagi penyediaan konten Tik Tok ini dngan arif dan bijaksana, Kita perlu hati-hati memmpublih konten ini untuk bertanggungjawab secara personal. Maka pendampingan, kolaborasi antar komuintas ini perlu dilakukan agar kita tidak terjebak dengan penggunaan Tik Tok menjadi tidak produktif. Capaian ideal ini tidak akan muncul jika kita tidak arif mengelola dan mengkonten Medsos ini dengan bijaksana. Peran komunitas Pendidikan di sekolah sangat diperlukan sebagai bagaian dari konsultan bijak mengedukasi pemanfataan medsos. Ingat hati-hati mengelola konten, hoax menjadi informasi yang menyesatkan.Sesuai dengan Kata bijak” Mulutmu adalah harimaumu, Media Sosialmu adalah pedangmu yang kapan saja dapat melukaimu”