Setyo Nugroho

Tinggal di Wonosobo, Jawa Tengah. Pernah menempuh S2 di PPs Unesa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia lulus tahun 2016. Saat ini bertugas di SMP Negeri 3 Kal...

Selengkapnya
Navigasi Web
Santri Berpuisi

Santri Berpuisi

Mengusung tema “Damailah Negeri Bersama Santri” dimulailah lomba baca puisi dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional. Bertempat di kompleks Masjid Al Mansur Wonosobo, siang tadi begitu semarak dan meriah. Peserta lomba datang dari berbagai pondok pesantren yang tersebar di wilayah Kabupaten Wonosobo. Dewan juri dibuat terhenyak dengan penampilan memukau para peserta. Seolah tidak percaya bahwa santri mampu berpuisi seindah itu.

Puisi yang dibacakan merupakan puisi karya Gus Mus, Kiai yang sekaligus penyair dengan karya-karyanya yang membumi. Puisi berjudul Kau Ini Bagaimana atau Aku Harus Bagaimana sebagai puisi wajib. Selanjutnya, sebagai puisi pilihan berjudul Kaum Beragama Negeri Ini, Orang Kecil Orang Besar, dan Bangsa Ini. Pemilihan yang tepat dengan memilih puisi karya Gus Mus paling tidak sebagai rasa hormat santri pada kiai wujud kepatuhan. Selain itu, mendengarkan puisi-puisi Gus Mus seakan bernostalgia melalui perjalanan religi yang menyentuh kalbu serta mendengar kembali kritik sosial yang menggelitik tanpa mengesampingkan tiap pesan moral yang lembut dan menyejukkan.

Inilah ajang pembuktian bahwa santri tidak hanya di pondok dengan aktivitas seputar religuitas seperti beribadah, berzikir, bershalawat, dan mengaji kitab suci. “Inilah kami, santri melinium” begitu mereka menyebut identitasnya saat pembukaan ajang perlombaan. Mereka berharap menjadi santri melinium yang tidak ketinggalan gerbong peradaban zaman. Bisa apa saja, tanpa meninggalkan santri pondokan sebagai ciri khas yang telah lekat menjadi citraan diri. Perlu diketahui, tidak hanya lomba baca puisi, tetapi banyak cabang lomba yang dipertandingkan seperti pidato, murotal, dan bahkan stand up comedy.

Dalam membersamai lomba baca puisi, dewan juri dibuat bingung menentukan pemenang. Kemampuan merata menuntut jeli terhadap detail penilaian. Dewan juri telah menyepakati rubrik penilaian pada vokal yang meliputi pelafalan, intonasi, dan artikulasi. Pada ekspresi meliputi mimik, gesture, dan pantomimik. Satu lagi, yaitu pada penjiwaan atau penghayatan terhadap isi puisi. Semua itu dinilai dalam rentang nilai 60 sampai 90 dengan harapan akan menghasilkan nilai yang lebih objektif dan transparan.

Seluruh cabang lomba dibuat terpisah antara santriawan dan santriwati. Jumlah peserta lomba baca puisi khusus santriwati ada 43 peserta. Jumlah peserta yang cukup banyak ini telah memakan waktu yang panjang. Dimulai pukul 09.00 WIB berakhir sekitar pukul 14.00 WIB. Waktu yang melelahkan, untung terhibur dengan penampilan yang memukau hingga tanpa terasa begitu cepat berlalu.

Ada bakat-bakat terpendam dari pesantren, potensi yang luar biasa yang mungkin terabaikan. Melalui ajang ini muncul talenta-talenta yang mumpuni yang tadinya mungkin dipandang sebelah mata. Berharap akan terus dilaksanakan untuk mengali bakat-bakat terpendam. Mereka para santri butuh ajang untuk peningkatan potensi diri, tidak hanya pada kegiatan-kegiatan religius semata, melainkan kegiatan-kegiatan yang selaras dengan perkembangan zaman. Mereka harus melek teknologi, tetapi tetap menjaga akhlak santri.

Satu lagi, terasa sekali adanya antusiasme para peserta yang tidak mau dikalahkan. Hal ini terbukti dari pertama hingga penampil terakhir adanya grafik peningkatan penampilan. Mereka menyaksikan peserta tampil, lalu berusaha untuk tampil lebih baik dari peserta sebelumnya. Mental mereka luar biasa, tenang penuh keberanian. Karakter inilah yang harus terus dijaga, persaingan dalam kompetisi yang sehat harus terus dibangun untuk mewujudkan kerja keras menjadi prestasi. Berharap sesuai tema pada awal tulisan ini, sekiranya akan terwujud Indonesia yang damai bersama santri.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Benar bunda, harus tetap dukung mereka. Makasih

21 Oct
Balas

Juri dibuat terkesima oleh penampilan para santri putri yang aduhai saat membaca puisi. Juripun ternyata jeli meniliai dibuktikan dengan jumlah skor yang hampir sama dan tak berbeda jauh hasilnya untuk para juara. Tim juri yang solid dan kompak.

22 Oct
Balas

Makasih Bunda atensinya, sehat dan sukses selalu, aamiin.

22 Oct

Keren, santripun bisa. Barakallah

21 Oct
Balas

Benar Bunda, harus tetap dukung mereka. Makasih atensinya.

21 Oct



search

New Post