Kemarin, sepulang kerja tiba-tiba dua anakku menyongsongku dengan beberapa perintah lebih tepatnya, bukan pertanyaan, yang intinya mereka titip beberapa bahan makanan seperti tepung panir, roti tawar, coklat batangan dan telur. Sejenak aku termangu, kutanyakan untuk apa bahan-bahan tersebut dan si bungsu menjawab katanya mau bikin roti goreng.

Kembali aku termangu dan bertanya dalam hati seperti apa roti goreng itu? Sepertinya aku tidak pernah mengajari mereka membuat makanan itu. Dan ternyata setelah aku tanyakam, ternyata mereka menemukan resep itu di tik tok. Ada-ada saja tingkah anak zaman sekarang. Berbagai informasi dapat diperoleh dimanapun selagi ada kuota.

Sesuai permintaan mereka, hari ini aku berhasil membeli semua yang sudah mereka pesan kemarin. Kulihat binar bahagia dari wajah mereka begitu melihat pesanan sudah ada di tanganku. Berebut mereka membongkar belanjaan dan dilanjutkan dengan meng-eksekusi bahan-bahan tersebut. Sengaja aku tidak turut serta ke dapur karena ingin melihat bagaimana hasil kerja mereka.

Tak berapa lama, di atas meja sudah terhidang potongan roti berbentuk segitiga yg berlumurkan tepung panir dengan warna kuning keemasan, serta bau wangi yang menguar menusuk indera penciumanku. Kemudian aku cicipi makanan itu. Masyaallah ternyata enak sekali rasanya. Tak sia-sia aku membelikan mereka bahan-bahan yang mereka butuhkan, meski setelah kulihat dapur ternyata berantakan sekali. Remah-remah roti dan butiran meses terlihat berserakan di meja dapur. Namun, untuk kali ini aku maafkan, namanya saja proses belajar tapi jika lain kali seperti ini lagi, harus ada sanksi untuk mereka.