Kau dan aku hanya lakon babad tanah kehidupan
#Tantangan menulis Gurusiana hari ke 86#
-
Dengarlah wahai ranting-ranting yang kesepian,
yang meregang bagai cemeti penuh duri
Yang berdiri laksana badai ditinggalkan angin,
Aku mungkin hanya sehaai daun bàgimu
Tapi aku tak pernah takut pada angin
-
Yang membenci daun diakhir musim kemarau
Percayalah aku akan kembali mendekapimu
Dalam dekapan pelangi yang disisakan hujan
-
Janganlah kau membenci terik panas
Yang dihujamkannya hanya mampu menggores retak tak bertepi
Ujung kemarau ada digenggaman angin yang datang membawa mendung
Anggaplah kesepianmu hanya budak yang menemanimu melewati kemarau
Tak kau pintapun, aku akan memucuk patuh bersamamu
-
Kau dan aku hanya pemeran lakon babad tanah kehidupan
Datang dan pergi adalah detik-detik wdktu yang terus memutar,
Hingga saatnya kita akan berpelukan dalam keabadian
-
Klaten, 290920
Moch. Shidiq#
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Super sekali ,pak. Suka bahasanya... Salam sukses,pak
Sama saja kok bu cicik...terimakasih tidak bosanmampir..salam inspiratif
Bagus
Salam inspiratif bu fitri, terimakasih sudah mampir