Sungguh aku tak tahu, apakah aku bisa pisah dengan puisi
#Tantangan menulis Gurusiana hari ke 85#
-
Sungguh aku tak tahu apakah aku bisa pisah dengan puisi
Yang ku tahu, selagi aku masih bernafas, jantungku masih berdetak aku tetap akan berbaur dengan puisi
Karena dengan puisi, entah menulis atau membaca aku merasakan jiwaku seperti bernyawa dan berbunga-bunga
Kenapa, karena berbahagia?
-
Puisi itu laksana baskara bagiku,
Menghantarkan sinar di jiwaku.
Puisi bercerita tentang warna yang kurasakan dari getaran-getaran hatiku.
-
Dan puisi itu, tentunya merupakan letupan kata dari belantara kata yang selalumengusik nalar dan hatiku.
-
Klaten, 260920
Moch. Shidiq#
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Lewat puisi, hati, pikiran, nafas, detak jantung dan denyut nadi mampu kita ungkap lewat kata ya pak. Salam sukses.
Ok mbak Siti, dalam inspiratif
Ok mas Heri, salam kenal juga. Terimakasih kunjungannya
Indah dirasa saat puisi melayangkan Sukma serta netra memandang yg nyata jadi lebih indah, cakep puisinya pak sukses terus ya
Iya mbak evi. Nama evi trus ku kenang he he. Salam inspiratif
Puisi itu menggunakan kata-kata yang bernas, pancaran jiwa, makanya sulit berpisah dengan puisi...keren..salam hormat.
Salam mbat Fatmi. Terimakasih sdh berkunjung..
aku megap-megap, tenggelam di puisimu...
Bukan hitam putih mas Edi Sutopo. Terimakasih sudah mampir...
Puisi membuat jiwa berbunga... setuju,Pak. Salam sukses.
Terimakasih mbak Cici, selalu hadir. Dalam inspiratif
Wow Mantaaap puisinya pak
Salam mbak Sugiharti. Terimakasih sdh berkunjung.
Sae puisinya mas. Sukses selalu. Salam kenal.
Salam mbak Heri Trianingsih