#Tantangan Menulis Gurusiana Hari ke - 11

Umar bin Khattab mungkin memang tidak termasuk assabiqunal awwalun, namun namanya termasuk dalam deretan al asyroh al mubassyirina bil jannah (10 orang yang dijamin masuk surga).

Abu Hurairah juga hanya terhitung 3 tahun bersama Baginda Nabi Muhammad sebelum beliau wafat, namun namanya dikenang sebagai penghafal hadits Rasulullah terbanyak.

Ibnu abbas pun tak lebih dahulu mengenal islam dari sahabat yang lain karena baru lahir setelah hijrah, tapi kemudian ia justru menjadi 'alim ulama rujukan bagi sahabat lainnya.

Dan Khalid bin Walid juga belakangan masuk Islamnya, namun gelar saifullah al-maslul (pedang Allah yg terhunus) justru disematkan padanya mengungguli jawara sahabat lain yang terkemuka.

Mereka tau kadar diri mereka, dan dari sana lah mereka mengambil posisi untuk berkontribusi bagi agama. Bukan hanya sebagai ilmuan, tapi juga pimpinan negara seperti Umar, dan juga panglima militer seperti Khalid, rodiyallahu 'anhum ajma'in.

Keterlambatan mereka mengenal islam bukan jadi penghalang, karena bagi mereka yg terpenting adalah azam yang tinggi dan cita-cita yang jujur, bahwa keberadaan mereka mesti berarti untuk orang banyak, dan juga tentunya buat agama, masyarakat dan bangsa.

Bukan salah kita jadi generasi paling akhir, tapi akan salah jika kita tak mencoba mencari tau, dari celah mana kita akan ikut rombongan kafilah ini untuk sama-sama berkontribusi.

Maka benarlah ungkapan itu :

ليست العبرة بمن سبق ولكن العبرة بمن صدق

"Yang penting itu bukan siapa yang paling duluan, tapi siapa yang jujur dan benar azam serta cita-citanya".