Sholeh Abdul Qudus, Lc., M.Pd

Sholeh Abdul Qudus, Lc., M.Pd. Lahir di Bogor. Alumnus Ma'had 'Aly Ar-Raayah-Sukabumi, S1 Universitas Al-Azhar, Kairo-Mesir. S2 Universitas Ibnu Khaldun (U...

Selengkapnya
Navigasi Web
Analisis Filosofis Terhadap Konsep dan Implementasi Pendidikan Islam

Analisis Filosofis Terhadap Konsep dan Implementasi Pendidikan Islam

Analisis Filosofis Terhadap Konsep dan Implementasi Pendidikan Islam

Studi Kasus Ma’had Fitrah Islamic World Academy (FIWA)

Latar Belakang

Dalam lembaga pendidikan formal tentu akan mengacu pada adanya Ghooyah ataupun (Tujuan) dari pendidikan baik nasional maupun internasional yaitu untuk membangun serta mengembangkan peserta didiknya secara optimal dan merubah perilaku ataupun karakter peserta didik dari hal-hal yang negatif menjadi hal-hal positif.

Pendidikan adalah upaya yang secara sadar dirancang untuk membantu seseorang atau sekelompok orang dalam mengembangkan pandangan hidup (bagaimana seseorang akan menjalani dan memenfaatkan hidup dan kehidupannya), sikap hidup dan keterampilan hidup, baik yang bersifat manual, maupun mental dan sosial.[1]

Pendidikan sebagaimana diketahui merupakan proses yang berlangsung seumur hidup. Dan hakikat pendidikan itu adalah pembentukan manusia kea rah yang di cita-citakan. Hal ini dapat dilihat dalam deskripsi histories bahwa proses pendidikan sudah ada sejak manusia diciptakan oleh Allah SWT yang di awali oleh transfer of knowledge agar Nabi Adam AS. mengetahui norma-norma dan juga simbol-simbol alam dalam bimbingan Allah SWT, supaya Adam AS. tidak mudah tergoda oleh iblis laknatullah ‘alaihi dan agar Adam mampu mempertahankan hidupnya sampai dengan merasakan budaya hidup pada anak cucunya.

Di sisi lain, akhir-akhir ini banyak timbulnya perbuahan sosial diberbagai kalangan kehidupan manusia,[2] maka pendidikan agama islam harus merubah strategi dan taktik operasional. Agar dapat mencapai tujuan pembelajaran pendidikan agama islam serta dapat menanamkan norma-norma dan nilai-nilai keislaman pada peserta didik.

Sekolah atau Ma’had Fitrah Islamic World Academy (FIWA) merupakan salah satu pusat lembaga pendidikan islami dilingkungan pedesaan yang menerapkan pendidikan pesantren berbasis Internasional. Lembaga ini memiliki tanggung jawab dalam rangka mewujudkan cita-citanya menajadikan peserta didik sebagai Leaders, Entrepreneurs, dan Ulama. Akan tetapi dari hasil pengamatan, pengajaran pendidikan Agama islam dan juga dan Bahasa Arab di lembaga ini belum mewujudkan hasil yang maksimal, yang tidak menutup kemungkinan disebabkan oleh penggarapan dari sumber daya manusianya dan materialnya serta metodologi pembelajaran yang kurang maksimal.

[1] Muhaimin, M.A, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan Islam di Sekolah, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001, hlm. 37

[2] Muzayyin Arifin, Kapita Salekta Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, hlm. 4

Makalah ini membahas tentang Analisis Filosofis Terhadap Konsep dan Implementasi Pendidikan Islam, Studi Kasus Ma’had Fitrah Islamic World Academy, sehingga dengan demikian akan terwujud para peserta didik yang memiliki karakteristik dan akhlakul kariimah (akhlak yang baik) dan dapat menjadi penuntut ilmu yang haqiqi, bermanfaat untuk diri pribadi, orang lain, negara serta masyarakat islami.

Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang diuraikan diatas maka dapat dirumuskan beberapa masalah diantaranya :

1) Apa saja Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Ma’had FIWA?

2) Bagaimana Karakteristik Peserta Didik Ma’had FIWA?

Bagaimana Usaha dalam Mengatasi Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di FIWA?

Tujuan Penulisan Makalah

Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah ini antara lain :

1) Memahami Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Ma’had FIWA

2) Memahami Karakteristik Peserta Didik Ma’had FIWA

Mendeskripsikan Usaha dalam Mengatasi Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di FIWA

Manfaat Penulisan Makalah

Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan penulis (Kaatib) dan pembaca (Qo’ri) tentang Analisis Filosofis Terhadap Konsep dan Implementasi Pendidikan Islam, Studi Kasus Ma’had FIWA.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Profil Sekolah FIWA

1. Tentang FIWA

Fitrah Islamic World Academy (FIWA) adalah Pesantren Islam berstandar Internasional yang berkomitmen untuk memberikan pendidikan terbaik bagi generasi muda Islam, dalam rangka mempersiapkan mereka menjadi Ulama, Pemimpin, dan Entrepreneur global masa depan.

Melalui pendidikan berbasis riset dan pembentukan karakter Islami berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah Rasulullah Muhammad ﷺ sesuai dengan pemahaman As-Salaf As-Shaleh. Fiwa berkomitmen untuk memberikan yang terbaik dalam semua aspek pendidikan yang diperlukan guna mengembangkan bakat setiap santri secara optimal, yaitu melalui tenaga pengajar terbaik di bidangnya, pengaturan rasio jumlah guru dan siswa yang optimal, fasilitas sekolah dan ruang kelas berteknologi tinggi, serta kurikulum pendidikan yang terintegrasi antara kurikulum pendidikan Islam berbasis Al-Qur’an dan Sunnah berbahasa Arab dan kurikulum pendidikan umum berbahasa inggris (kecuali untuk pelajaran tertentu diajarkan dalam Bahasa Indonesia).

2. Sistem Informasi Siswa

Aplikasi untuk guru, santri dan orang tua. Dengan aplikasi ini, santri bisa mengetahui schedule dan mata pelajaran, mengetahui mata pelajaran yang akan dipelajari, tugas-tugas yang harus dierjakan serta nilai untuk setiap tugas atau ujian. Perilaku santri dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) juga akan direkam, termasuk kehadiran juga keaktifan mereka dikelas. Walisantri bisa memantau perkembangan putra mereka dengan mudah melalui aplikasi mobile yang bisa di unduh dari Google Playstore atau Apple Store.

3. Visi dan Misi FIWA

Visi, menjadi role model sekolah Islam berstandar internasional berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah Rasulullah sesuai dengan pemahaman As-Salaf As-Shaleh, dalam menyediakan pendidikan terbaik bagi generasi muda Muslim untuk sukses dalam kehidupan dunia ini dan kelak di akhirat.

Misi, menyediakan pendidikan berstandar internasional berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah Rasulullah Muhammad ﷺ sesuai dengan pemahaman As-Salaf As-Shaleh bagi generasi muda Islam, guna mempersiapkan mereka menjadi Ulama, Pemimpin, dan Entrepreneur masa depan Insya Allah.

4. Standar Pendidikan Internasional

FIWA menerapkan pendidikan berstandard Internasional dalam setiap kualifikasi dan proses belajar mengajar seperti yang diterapkan di sekolah Internasional di seluruh dunia.

5. Kurikulum Indonesia dan Internasional

Kurikulum pendidikan Indonesia merupakan salah satu dari komponen utama dalam kurikulum, namun penerapan dalam proses belajar dan mengajar dilakukan dengan standar internasional.

6. Mata Pelajaran

Tahfidz / Hafalan 6 Juz (kelas 7-9) dan 6 Juz (kelas 10-12)

Pendidikan Agama Islam (Aqidah, Fiqih, Hadits, Siroh, Adab dan Tafsir)

untuk PAI tingkat lanjut (Ushul Fiqh, Ulumu Tafsir, Mustolah Hadits),

Bahasa Arab (Al-Arabiyyah Bayna Yadaik, Nahwu Sorf),

Bahasa Indonesia dan Public Speaking dalam Bahasa Indonesia,

English (Cambridge) + Public Speaking,

Sains (Cambridge): Fisika, Kimia, Biologi dan Digital Technology,

Matematika (Cambridge),

Ilmu Sosial (Cambridge): Ekonomi, Geografi, Sosiologi,

Kewirausahaan (Cambridge),

Pendidikan Jasmani,

Pendidikan Kewarganegaraan.

7. Tenaga Pengajar

FIWA memiliki tenaga pengajar dari lulusan perguruan tinggi (3 orang S3, 6 orang S2, dan 25 orang S1) dalam & luar negeri yang berkompeten dan memiliki pengalaman mengajar di bidangnya seperti: Islamic University Madinah Munawwarah, Al-Azhar University – Cairo, International Islamic University Malaysia, LIPIA Jakarta, UI Jakarta, ITB Bandung, UNPAD Bandung, UGM Jogjakarta, UPI Bandung, dll.

B. Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab

1. Pengertian Problematika

Problematika adalah masih menimbulkan masalah, masih belum dapat dipecahkan; permasalahan.[1] Sedangkan masalah dapat diartikan sebagai ketidaksesuaian antara apa yang diharapkan dengan apa yang terjadi.

Problematika adalah suatu istilah dalam Bahasa Indonesia yang berasal dari Bahasa inggris yaitu: Problem yang berarti Soal atau Masalah.

2. Problematika pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab

Pada umumnya para ahli ilmu sependapat bahwa yang disebut PBM (Proses Belajar Mengajar) ialah sebuah kegiatan yang integral (utuh terpadu) antara siswa sebagai pelajar dengan guru sebagai pengajar yang sedang mengajar. Sedangkan Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Bahasa Arab merupakan usaha sadar dan terencana untuk menyiapkan siswa dalam menyakini dan, memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/latihan.

Namun sangat disayangkan, ada beberapa peserta didik di FIWA yang tidak menyukai PAI dan juga Bahasa Arab. Di sisi lain, masih banyak yang menyukai kedua mata pelajaran tersebut, akan tetapi dikarenakan pelajaran di FIWA pada umumnya diperintahkan oleh Mudir atau atasan untuk menggunakan Basis laptop dan Teknologi, maka pada saat pembelajaran PAI dan juga Bahasa Arab mereka sangat ingin sekali membuka laptop mereka, bahkan sebagian besar mereka mencuri-curi waktu di sela-sela guru mengajar dan menjelaskan ada siswa yang buka laptop ataupun bermain game dll. Ini merupakan salah satu problem pengajaran di kelas.

Kemudian problem selanjutnya adalah terlalu seringnya perubahan jadwal mata pelajaran dan juga kurikulum di FIWA yang telah diperintahkan dan di atur oleh Mudir Ma’had sendiri, hampir-hampir baru 2 minggu berjalan dengan jadwal A sudah pindah lagi ke jadwal B dan terus seperti itu. Dan baru saja kami alami bahwa penilaian menggunakan system Schoology kemudian pindah ke Classera, dan setelah sesaat pindah dan diminta kurikulum K13.

Problem yang selanjutnya adalah terlalu manjanya siswa-siswa yang ada di sekolah ini, mereka menganggap bahwa diri mereka adalah abnaaul agniyaa (anak orang kaya atau yang berada) maka mereka berbuat semau mereka, bahkan guru harus selalu sabar dan terus sabar dalam mendidik siswa yang seperti ini.

Masalah terkahir adalah banyak dari walisantri yang hanya menitipkan anak-anak mereka untuk belajar menimba ilmu di FIWA, namun ketika mereka pulang kerumah, mereka tidak di bimbing serta di ajarkan akhlak yang baik oleh orangtua, tidak ada pengawasan dari orangtua terhadap mereka, sehingga mereka merasa bebas dan bisa berbuat sesuka mereka sehingga mereka kembali kepada zaman jahiliyyah mereka, tentu ini hal yang sangat merugi.

[1] Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, Jakarta: Balai Pustaka, 2002, hlm. 896

A. Upaya Dalam Mengatasi Problematika dalam Pembelajaran Agama Islam dan Bahasa Arab

Agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar sehingga tujuan dalam pembelajaran pendidikan agama islam dan Bahasa arab dapat diraih secara maksimal, maka perlu adanya solusi untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada dalam proses belajar mengajar pendidikan agama islam dan Bahasa arab tersebut.

Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan dengan baik, yakni:

1) Pendekatan keimanan, yaitu memberikan peluang kepada peserta didik untuk mengembangkan pemahaman adanya Sang Pencipta Alam yaitu Allah SWT.

2) Pendidikan pengalaman, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempraktekkan dan merasakan hasil-hasil pengalaman ibadah dan akhlak dalam menghadapi tugas-tugas dan masalah dalam kehidupan.

3) Pendekatan kebiasaan, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membiasakan sikap dan perilaku yang sesuai ajaran islam dan budaya bangsa dalam menghadapi masalah kehidupan.

4) Pendekatan emosional, yaitu upaya menggugah perasaan peserta didik dalam menghayati perilaku yang sesuai dengan ajaran agama dan budaya bangsa

5) Pendekatan fungsional, yaitu menyajikan bentuk semua standar materi (PAI) dan (Bahasa Arab) dari segi manfaatnya bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari dalam arti yang luas.

6) Menjauhkan laptop disaat pembelajaran agama dan juga Bahasa arab, kecuali hanya gurunya saja dan disambung ke infokus untuk memberikan informasi kepada peserta didik, memang jika itu diperlukan

7) Meminimalisir terjadinya perubahan jadwal guru n pelajaran yang begitu cepat, juga meminimalkan perubahan kurikulum yang selalu berubah

8) Mendidik peserta didik bahwa seluruh manusia di hadapan Allah adalah sama, kecuali orang yang bertakwa, “Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa diantara kamu” (Q.S Al-Hujuraat ayat 13).

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan analisis data berdasarkan temuan di lapangan mengenai “ Analisis Filosofis Terhadap Konsep dan Implementasi Pendidikan Islam, Studi Kasus Sekolah / Ma’had Fitrah Islamic World Academy (FIWA) maka dapat disimpulkan:

1. Problematika yang dihadapi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab adalah:

a. Problem pada peserta didik, seringnya peserta didik menggunakan laptop disaat pembelajaran, sehingga memicu dan mengganggu proses pembelajaran PAI dan Bahasa arab, dan sifat serta karakter manja pada peserta didik dikarenakan mereka menganggap diri mereka adalah orang yang punya atau anak orang kaya

b. Problem pada pendidik, minimnya kompetensi guru dalam menggunakan metode pembelajaran

c. Problem pada Mudir / Direktur Ma’had FIWA, terlalu seringnya perubahan jadwal pelajaran dan juga kurikulum.

d. Orangtua / walisantri yang kurang peduli terhadap anaknya saat mereka berada dirumah

2. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi problematika Pembelajaran Agama Islam dan Bahasa Arab di FIWA:

a. Pendekatan keimanan, yaitu memberikan peluang kepada peserta didik untuk mengembangkan pemahaman adanya Sang Pencipta Alam yaitu Allah SWT.

b. Pendidikan pengalaman, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempraktekkan dan merasakan hasil-hasil pengalaman ibadah dan akhlak dalam menghadapi tugas-tugas dan masalah dalam kehidupan.

c. Pendekatan kebiasaan, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membiasakan sikap dan perilaku yang sesuai ajaran islam dan budaya bangsa dalam menghadapi masalah kehidupan.

d. Pendekatan emosional, yaitu upaya menggugah perasaan peserta didik dalam menghayati perilaku yang sesuai dengan ajaran agama dan budaya bangsa

e. Pendekatan fungsional, yaitu menyajikan bentuk semua standar materi (PAI) dan (Bahasa Arab) dari segi manfaatnya bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari dalam arti yang luas.

f. Menjauhkan laptop disaat pembelajaran agama dan juga Bahasa arab, kecuali hanya gurunya saja dan disambung ke infokus untuk memberikan informasi kepada peserta didik, memang jika itu diperlukan

g. Meminimalisir terjadinya perubahan jadwal guru n pelajaran yang begitu cepat, juga meminimalkan perubahan kurikulum yang selalu berubah

h. Mendidik peserta didik bahwa seluruh manusia di hadapan Allah adalah sama, kecuali orang yang bertakwa, “Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa diantara kamu” (Q.S Al-Hujuraat ayat 13).

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pada bab penutup ini, penulis perlu memberikan beberapa rekomendasi:

1. Kepada Kepala Lembaga atau Direktur (Mudir)

Perlu lebih memperhatikan sarana dan prasarana yang dapat menunjang proses pembelajaran khususnya Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab, dan juga meminimalisir terjadinya perubahan jadwal pelajaran dan kurikulum yang secara cepat dan tiba-tiba, sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan khususnya pada mapel PAI dan Bahasa Arab.

2. Kepada Guru PAI dan Bahasa Arab

Agar saat pembelajaran lebih memperhatikan peserta didiknya, khusunya yang sulit diatur dan yang lambat dalam menangkap informasi pembelajaran, agar tidak hanya sebatas hasil pembelajaran tetapi lebih kepada sikap dan kondisi anak didik.

3. Kepada Siswa-siswa FIWA

Agar lebih meningkatkan semangat belajar dan menjaga adab dalam menuntut ilmu serta menjunjung tinggi akhlak yang baik terhadap guru serta orangtua.

4. Orangtua

Diharapkan kepada orangtua agar menjadi teladan yang baik bagi anak didik serta memnuhi kebutuhan anak didik dan lebih perhatian dengan kegiatan anak didik dirumah, terlebih dalam mempraktekkan ajaran Islam di kehidupan sehari-hari.

Sekian, Jazaakumullahu Khoiron, Wassalamu'alaikum....

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post