
Dauroh Syariyyah wa Tarbawiyyah TMG Hari ke-1
#Tantangan Menulis Gurusiana Hari ke-1
Hari itu Rabu, tanggal 11 Desember 2019 di Ma’had Al Wafi Islamic Boarding School[1], ketika penulis sedang duduk di pojok ruang kelas 7c sambil menonton youtube kajian beberapa masyaikh[2] yang mana penulis pernah menuntut ilmu kepada mereka ketika penulis masih di Mesir 2 tahun silam, seperti Syekh Abu Abdillah Mustofa El Adawi, Syekh Wahid Ibn Abdissalaam Baaly, Syekh Muhammad Hassan dan beberapa masyaikh lainnya, baik disemenanjung Mesir khususnya, maupun Jazirah Arab pada umumnya. Terkadang juga saat dikelas, ketika jam mengajar kosong biasanya penulis membuat tugas kuliah, membaca kitab atau bahkan penulis sering membaca tulisan-tulisan guru yang ada di blog: gurusiana.id.
Saat jam KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) berakhir, beberapa santri melaksanakan tugas piket harian membersihkan kelas dan mereka siap kembali ke sakan/maskan[3] untuk melaksanakan Qoylulah. Tiba-tiba datang seorang peserta didik yang bernama Rafa Avriandi Faiq, sebut saja nama panggilannya adalah Faiq, dia adalah salah satu santri yang paling sering bertanya, sharing dan mendekati penulis disaat jam istirahat sekolah atau jam akhir KBM. Kemudian Faiq bertanya kepada penulis: “ustadz, hal ta’rif syekh Muhammad Salim”? ustadz, apa antum kenal dengan syekh Muhammad Salim? Kata Faiq bertanya menggunakan Bahasa arab sambil memandang wajah penulis (ustadz). Kemudian penulis menjawab: “baru aja kemarin ustadz lihat kajian beliau di channel youtube, soalnya waktu ustadz di mesir belum pernah ketemu dengan beliau sama sekali”. “Iya ustadz, kata Ustadz Ali Saman (Pembina Ma’had Al Wafi IBS), Syekh salim terkenal banyak kajiannya di youtube” kata Faiq sambil meminta kepada penulis untuk melihat channel youtube beliau lagi, akhirnya penulis searching menggunakan font Arabic الشيخ محمد سالم بحيري dan muncullah beberapa video Syekh Muhammad Salim Buhairi. Saat itu penulis dan Faiq menonton video sampai durasi sekitar 15 menit, karena videonya berbahasa arab, jadi penulis sambil menerjemahkan dan menjelaskan kepada Faiq, akhirnya faiq senang dengan hal berfaidah tersebut.
Ke-esokan harinya, karena penulis penasaran dengan Syekh Muhammad Salim Buhairi -hafidzhohullahu Ta’ala-, sempat terlintas dalam benak pikiran penulis (kok saya 3,5 tahun tholabul ilmi di mesir baik di Universitas Al Azhar sendiri maupun Talaqqi[4] kepada beberapa masyaikh di majelis-majelis ilmu baik di kampung atau di kota, baik di dalam maupun luar ibukota Cairo, tapi belum pernah saya mendengar atau tahu tentang Syekh Muhammad Salim Al Buhairi). Akhirnya penulis mencoba melihat kembali channel youtube beliau pada hari Kamis pagi sekira pukul 09:30 WIB saat jam istirahat sekolah, melihat beberapa kajian beliau dan ternyata banyak sekali pelajaran yang beliau angkat terkait kitab-kitab Fiqh Imam As-Syafi’i dan ternyata beliau adalah seorang Syekh yang berkompeten dalam bidang Fiqh madzhab Syafi’i. setelah selesai shalat dzuhur dan selesai makan siang di math’am[5] bersama para guru juga para santri, penulis kembali membuka channel youtube beberapa masyaikh timur tengah termasuk syekh Muhammad Salim Buhairi dan penulis pun sempat memfoto laptop untuk menyimpan foto Syekh Muhammad Salim Buhairi di hp agar penulis bisa menanyakan tentang beliau kepada ikhwah di Mesir baik para mahasiswa Indonesia maupun beberapa teman mishriyyin[6]. Dan ternyata diantara teman-teman penulis juga kebanyakan belum mengenal Syekh tersebut kecuali 1-2 orang saja.
[1] Sekolah SMP dan SMA berbasis pondok pesantren, mempelajarai ilmu-ilmu Umum dan juga ilmu-ilmu Syar’i serta Tahfidzul Qur’an.
[2] Masyaikh dalam Bahasa arab adalah bentuk jama’ (plural) dari kata Syekh, yaitu orang yang sudah tua, umumnya yang telah mencapai usia 50 tahun, diatas usia separuh baya namun dibawah renta atau lanjut usia. Kata Syekh disebut juga dalam mu’jam al wasith yaitu orang yang memiliki kedudukan baik dari segi ilmu (Ulama), keutamaan, atau kepemimpinan.
[3] Sakan adalah asrama para santri.
[4] Penuntut ilmu belajar langsung dengan seorang ulama/syekh, baik dalam bentuk halaqoh/lingkaran (penuntut ilmu membuat lingkaran mengelilingi syekh) ataupun tidak.
[5] Restoran atau tempat makan di pesantren.
[6] Orang-orang mesir.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Alhamdulillah, sama-sama bu
Bagus perbendaharaan katanya. Nambah ilmu jadinya Pak Soleh. Terima kasih?
Alhamdulillah, sama-sama bu