Gas tiga kilogram lenyap di Pasaran
Akibat Oknum " Pangkalan LPG" diduga berbuat Nakal, Kebutuhan Gas 3 Kg Di Pati Langka
Pemerintah sejatinya menyediakan gas elpiji 3 kilogram (kg) bagi warga tak mampu. Namun disayangkan hingga hari ini masih banyak kelompok masyarakat mampu ikut menikmati dan memakainya, bahkan kalangan usaha kerap kali masih banyak yang memakainya.
Ditambah banyak oknum pangkalan LPG yang sering berulah, contohnya saja pangkalan Suhadi desa pekalongan , Winong, pati yang memiliki gudang di Desa karangkonang ini dalam sehari kuota dari agen PT SPSS bisa mencapai 450 tetapi fakata di lapangan ternyata di kelilingkan menggunakan angkutan berarmada truk, hal ini tentu berlawanan dengan aturan pangkalan LPG bersubsidi serta dimungkinkan bisa tidak sesuai dengan HET (harga eceran tertinggi) yang sudah ditetapkan pemerintah sebesar 15.500 (Lima Belas Ribu Iima Ratus Rupiah) sesuai dengan Peraturan Gurbernur Jawa Tengah No.541/15 Tahun 2015 . namun kenyataanya ,dikarenakan pengunaan armada tentunya menambah biaya operasional yang akan menambah harga jual eceran gas 3 Kg.. dilapangan dijual dengan Penjulana sampi 27 bahkan 30 ribu het untuk Perkaya diri Pribadi.. akibat perbuatan TOKO SUHadi Pekalongan ini , dari ini, kuota gas elpiji 3 kg di Pati kerap habis hingga akhirnya terjadi kelangkaan apalagi menjelang Lebaran, kebutuhan masyarakat akan gas meningkat sehingga Warga tak mampu pun akhirnya dirugikan.
Salah seorang warga di Kecamatan Juwana berinisial SGT saat ditemui mengaku sangat kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kg.
“Iya mas golek gas nek gak muter-muter sek utawi indent dulu gak bakal oleh, iku pun hargane 19/20 ribu per tabungnya,” ujarnya.
Sementara itu perwakilan dari PT. SPSS yang merupakan agen tunggal dari pangkalan tersebut saat dikonfirmasi lewat telp menjelaskan, bahwa pangkalan itu milik salah satu pangkalan yang besar dengan jumlah terbanyak di daerah Pati, sementara dalam hal kegiatan pendistribusian gas elpiji 3 kg menggunakan armada truk, perwakilan agen menjelaskan bahwa hal tersebut memang tidak di perbolehkan.
Berbeda saat koordinator Agen se Kabupaten Pati, Bimbo Adhi Nugroho saat di konfirmasi melalui telpon seluler WA (Whats App) belum bisa memberikan penjelasan terkait oknum agen dan pangkalan yang nakal sehingga menyebabkan langkanya gas dan tingginya harga gas elpiji bersubsidi 3 kg ini.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar