sholikul Hardy Girinatakusumadihard

sholihul Hardi gurunatakusuma_ tukang pijat alternatif dan spiritual hubungi 082325958964...

Selengkapnya
Navigasi Web
pers 1

pers 1

Tantangan pers Persepsi sebagian besar publik yang cenderung menyamakan kualitas media massa pers (koran, majalah, televisi, dan portal berita daring) dengan media sosial dalam perannya tentu menjadi peringatan keras di tengah susutnya peran media konvensional. Setidaknya tiga dari lima responden menilai, media massa belum mampu menjaga kerukunan dan persatuan bangsa. Aksi massa dan sentimen primordial yang belakangan ini terjadi menuntut peran pers untuk menghormati kebinekaan seperti yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Namun, ada kesan sebagian media massa masih belum mampu mempraktikkan jurnalisme damai yang berorientasi pada penyelesaian konflik. Selain mengembalikan orientasi profesionalitas jurnalis untuk kedamaian dan keutuhan bangsa, tantangan pers saat ini juga harus menjalankan tugas di tengah ancaman pihak luar. Sebanyak 41,2 persen publik menyatakan, pers masih belum terbebas dari ancaman dalam mencari dan menyajikan berita. Menurut pengamatan publik, ancaman terbesar bagi awak pers kini justru datang dari pihak-pihak di luar pemerintah (65,7 persen), seperti politisi, organisasi masyarakat, dan masyarakat. Sementara ancaman pemerintah dinilai oleh sekitar 20 persen responden. Awal Mei lalu, dunia merayakan hari kebebasan pers. Pers yang bebas ditandai dengan kerja jurnalistis yang bebas dari tekanan dan ancaman penguasa. Deklarasi Universal tentang Hak Asasi Manusia (DUHAM) juga mengatakan bahwa hak fundamental dari kebebasan berekspresi mencakup kebebasan ”untuk mencari, menerima, serta menyampaikan informasi dan buah pikiran melalui media apa pun dan dengan tidak memandang batas negara”. Seabad yang lalu, tokoh pers Tirto Adhi Soerjo berjuang agar pers mampu mengadvokasi masyarakat untuk melawan penjajah. Di tangannya, pers berubah menjadi senjata. Pers pun berhasil memberi andil dalam mewujudkan kredo ”penyambung lidah rakyat” dan merebut kemerdekaan. Dengan semangat yang sama untuk menjaga bangsa, pers Indonesia diharapkan tetap berupaya memenuhi perannya dalam memperjuangkan keadilan dan kebenaran. (Arita Nugraheni/Litbang Kompas, 15-5-2017

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post