Mantan Kepala Desa (Kades) Semampir, Kecamatan Pati Kota, Parmono dilaporkan warganya karena diduga menyalahgunakan dana sewa lahan bengkok dan bondo deso. Bambang Suherman, salah satu warga setempat mengatakan, selama menjabat sebagai kades, Parmono diduga menyimpan dana hasil sewa 30 kios yang berada diatas tanah bengkok dan bondo deso ke kantong pribadi. ”Penggunaan tanah bengkok dan bondo deso itu jelas dan diatur dalam Perdes Nomor 3 Tahun 2005. Namun, sampai dia selesai menjabat sebagai kades, dana tersebut tidak pernah ada. Padahal, mestinya masuk kas desa,” ujarnya kepada murianews.com, Rabu (10/6/2015). Selain dana hasil sewa, kata dia, Parmono juga mengemplang dana kompensasi dari penyewa ruko dengan rincian Rp 3 juta per ruko. Dari dana kompensasi saja, Parmono sudah mengantongi hasil sewa ruko ke kentong pribadi sebesar Rp 90 juta. ”Kalau dari data kami, dana yang diselewengkan mantan kades sebesar Rp 353.900.000. Selain uang sewa bondo deso, ada juga uang kompensasi ruko dan sejumlah uang yang ada kwitansi dengan berbagai pernyataan yang tidak jelas penggunaannya,” tutur Bambang. Pihaknya mengaku sudah melaporkan kasus yang menyeret mantan kades Semampir tersebut kepada pihak berwajib. Namun, sampai saat ini belum ada respons dari pihak kepolisian. ”Kami sudah membawa kasus ini ke Polda Jateng pada 18 Mei 2015. Kami berharap agar ada tindak lanjut yang secepatnya dari pihak kepolisian,” harapnya. Mengenang teman