AMANAH DI AWAL TAHUN 2022

Bagian 3

**

Rabu yang sedikit mendung, namun agak cerah. Ku pacu kendaraan motor metik besar milikku, yang setia mengawal tugasku sehari  disebuah sekolah, yang konon ceritanya dari masyarakat sekitar enggan menyekolahkan anaknya disekolah tersebut karena alasan yang ini dan itulah.

 Siang ini pak Kadis menyuruhku untuk menunggu beliau disebuah sekolah. Setelah beliau melakukan kunjungan kerja disekolahku, beliau akan melanjutkan kunjungan kerja kesekolah yang lain termasuk sekolah yang akan aku datangi nanti. Hari ni adalah hari kedua kunjungan kerja beliau sekolah-sekolah di satuan pendidikan kecamatan Tabir Selatan, dan diagendakan hari ini harus selesai.

Sungguh hari ini sangat bersejarah. Dengan mengucapkan lafal Bismillah, ku arahkan setang motor ke kanan. Menuju sebuah gerbang sekolah. Sekolah ini sesungguhnya sekolah yang bagus dulunya. Sekolah yang pertama kali didirikan di desa kami. Saat kami para warga transmigrasi sampai didesa ini, sekitar tahun 1983 tepatnya bulan Mei, sekolah ini sudah berdiri kokoh. Dan merupakan satu-satunya bangunan fasilitas umum sarana pendidikan pertama yang telah di bangun. Pembangunannya pun sengaja disiapkan terlebih dahulu untuk para putra dan putri  para warga transmigrasi yang berasal dari Jawa ke desa ini.

Bapak KADIS beserta rombongan telah terlebih dahulu Sampai disekolah ini, beliau dan rombongan mengecek keadaan lingkungan sekolah dan kelas. Aku hanya berdiri mematung diteras sebuah ruangan kelas, sambil memandang kearah pak KADIS  dan rombongan. Menunggu instruksi dari beliau apa yang harus  aku perbuat.

Tak lama kemudian, pak kadis dan rombongan menuju kesebuah ruangan yang terletak agak ditengah area bangunan sekolah. Ruangan yang dituju bertuliskan kata KANTOR. Beberapa langkah pak KADIS kearah kantor, beliau melambaikan tangannya. Mengisyaratkan agar aku mengikuti arah beliau. 

Bersambung....