KEBAKARAN JENGGOT

Bagian 5. Karma

**

Bisa saya bayangkan, betapa sibuknya sekoh- sekolah mempersiapkan pelaksanaan vaksin. Seperti sekolah saya juga tentunya.

Sepulang pertemuan rapat dua hari sebelum pelaksanaan vaksin, saya langsung menyusun rencana. Menghubungi operator sekolah untuk mendata nama anak dan mencocokkan dengan NIK masing-masing anak, mencetak dan menyebarkan undangan untuk orang tua wali murid, serta mempersiapkan ruangan.

Jadi ingat nih sama kejadian bertegangan tinggi beberapa hari kemarin. Pasti sekolah beliau juga sedang sibuk mempersiapkan ini dan itu.

Lamunan saya terbawa ke beberapa waktu lalu. Jadi ingat kepala sekolah saya dulu, jika ada teman atau guru yang tertimpa cobaan atau suatu masalah, iya akan selalu mengatakan bahwa itu karma dari semua perbuatannya.

Hem. Dan hari ini, apakah yang terjadi di sekolahnya? Saya mendengar kalau pelaksanaan vaksin disekolahnya dimulai molor dari jadwal. Dari jam sembilan yang di jadwalkan, menjadi jam sebes dimulai. Bisa dibayangkan ya, bagaimana gelisahnya para murid dan orang tua menanti.

Dan yang lebih memprihatinkan lagi, vaksin berakhir jam setengah lima sore. Wah, luar biasa ini. Gimana Lur, bisa dibayangkan ya, apa komentar para orang tua. Berarti bisa dikategorikan terkena karma juga ini ya. Alias senjata makan tuan.

Untung saja petugas kesehatan yang ditempatkan di sekolah saya datangnya pagi, dan sebelum jam dua belas siang, pelaksanaan vaksin berjalan sangat lancar. Dari keseluruhan jumlah siswa 90 persen ikut vaksin. Sisanya karena punya penyakit dalam dan ada yang sedang pilek , batuk dan demam maka tertunda .

Selesai...

Bunga Antoi , 26 01 2022

#tantangan menulis hari ke-26