Sih Wijayati

Guru kelas di sebuah sekolah dasar. Gemar membaca cerpen dan novel. Cita-citanya sejak remaja ingin menjadi penulis dan ingin mempunyai buku karya sendir...

Selengkapnya
Navigasi Web
MENEPIS KERAGUAN
Dokumen foto pribadi

MENEPIS KERAGUAN

MENEPIS KERAGUAN

03 Jan @Cerpen

MENEPIS KERAGUAN

Bagian 3

*

Matahari bersinar cukup terik siang ini, cukup juga membuatku sedikit dahaga dan lelah. Aku maklum dengan keadaan fisikku sekarang, karena aku sudah tidak muda lagi, tidak seperti saat masih berumur diatas dua limaan dan tiga puluhan yang suka kemana-mana motoran. Dulu, itu dulu.

Kuparkir metik roda dua milikku disebuah masjid. Nurussaadah, masjid ini diberi nama. Terletak didaerah Mandiangin, kabupaten sarolangun. Halaman masjid yang cukup luas dan rindang karena sekelilingnya ditanami pepohonan, sangat tepat menjadi pilihan para musafir untuk sekedar melepas lelah dan menunaikan kewajibannya kepada Sang Khalik.

Setelah aku dan putraku menunaikan kewajiban solat zuhur. Tak lupa kami tunaikan juga jamak solat ashar. Karena aku belum bisa memprediksi pukul berapa kami nanti sampai kota Jambi. Ntah sore atau bahkan malam.

Untuk memulihkan stamina, kami menegak air minum mineral yang sempat kami beli terlebih dahulu diwarung depan rumah saat kami hendak berangkat tadi. Kami juga menyempatkan makan bekal yang telah kami siapkan sebelumnya dari rumah.

Setelah kondisi badan terasa fit kembali, kami memulai perjalan kembali. Ku start motor metik NMAX hitam itu dengan kecepatan agak tinggi dari semula. Kondisi jalan sedikit ramai karena masih bertepatan dengan suasana libur sekolah, libur natal dan tahun baru ( nataru).

Tanda garis bahan bakar pada motor menunjukkan tanda dua garis. Ada sedikit rasa kehawatiran terbersit. Andai nanti bahan bakar habis sebelum sampai di SPBU. Sambil konsentrasi memicu kendaraan, sepanjang jalan sambil aku lirik tanda rambu pengisian bahan bakar.

Akhirnya sampailah kami di sebuah SPBU di daerah Durian Luncuk. Kuisi full pertalite dengan nominal bayar empat puluh ribu rupiah. Lega rasanya, tangki motor terisi penuh. Aku bisa tenang melanjutkan perjalan.

**

Bersambung ke bagian 4.

Bunga Antoi, 13 02 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post