Sih Wijayati

Guru kelas di sebuah sekolah dasar. Gemar membaca cerpen dan novel. Cita-citanya sejak remaja ingin menjadi penulis dan ingin mempunyai buku karya sendir...

Selengkapnya
Navigasi Web
MENEPIS KERAGUAN
Dokumen foto pribadi

MENEPIS KERAGUAN

MENEPIS KERAGUAN

Bagian 4

**

Walaupun matahari bersinar cukup terik siang ini, tapi tidak membuatku terasa gerah. Karena angin sepoi-sepoi yang menerpaku terasa cukup menyejukkan. Sesekali, obrolan kecil antara aku dan putraku terjadi, sekedar memperbincangkan kondisi jalan saat ini dengan tahun-tahun yang lalu.

Mulanya perjalan cukup lancar, tapi tidak berlangsung lama. Antrian kendaraan dam truk pengangkut batubara mulai bersliweran, dan hal ini agak mengganggu perjalananku. Aku jadi sedikit gugup setiap berpapasan dengan truk-truk yang bermuatan onggokan benda berwarna hitam itu. Dan aku harus mengurangi laju kecepatan motorku.

Untuk menghilangkan kecemasanku, aku selalu berusaha melafatkan nama Tuhan dalam hati, dan tetap fokus berkendara. Antrian truk ini terjadi sepanjang jalan lintas Sumatra, Mandiangin hingga Muara Bulian.

Untunglah setelah memasuki pusat kota Muara Bulian kemacetan mulai terurai. Akupun dapat lagi menambah ke cepatan laju kendaraanku. Aku berharap sampai kota Jambi sebelum matahari kembali keperaduaannya.

Agar tidak sampai senja aku sampai kekota. Ku belokkan setang motor kearah kanan. Ku ambil jalan motong melalui NESS . Jalan ini merupakan jalur alternatif yang sering dilalui para pengendara supaya lebih cepat sampai ke Mendalo menuju kota. Walaupun kondisi jalan agak sempit, namun aspalnya cukup halus. Sekeliling jalan merupakan perkebunan sawit milik sebuah perusahaan agrarian.

Jam digital pada motor menunjukkan angka enam. Dengan perasaan lega dan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena aku telah sampai dikota Jambi sebelum hari petang. Aku telah sampai kota Jambi setelah menempuh perjalan mengendari sepeda motor metik hampir delapan jam lamanya bersama putraku.

Keraguan yang semula muncul, kini luntur sudah. Berganti dengan rasa syukur dan bahagia. Kedatangan kami berdua disambut rasa bahagia adek perempuanku dan suaminya dirumahnya yang cukup mungil tapi asri. Setelah selesai mandi, makan malam dan bercengkrama, kamipun melepas lelah.

Selesai…

Bunga Antoi, 04 01 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post