MENJEMPUT MIMPI DI KOTA JAMBI
MENJEMPUT MIMPI DI KOTA JAMBI
**
Aku sangat bersyukur punya sahabat sebaik Dasrun. Setengah perjalan lagi kami sampai kesekolah.
Teng teng teengggg. Lonceng sekolah dipukul oleh guru piket. Pas banget aku dan Dasrun sampai di parkiran sepeda.
Pak Mujiya guru geografi menjelaskan materi terakhir pelajaran menjelang ujian kenaikan kelas.
Tempat dudukku di kursi paling depan sebangku dengan Dasrun. Mataku memang memperhatikan pak Mujiya menjelaskan pelajaran, tapi pikiranku ingat ibu dan adik-adikku dirumah.
Sekolah terasa begitu lama. Saat jam istirahat pun aku tidak keluar kelas. Pikiranku kacau. Antara tetap ingin sekolah, dan ingin mencari pekerjaan.
Lalu pekerjaan apa yang bisa dilakukan oleh anak seumuran ku. Dan bisa menghasilkan uang. Apa yang bisa aku kerjakan di desa ini.
Terdengar bunyi panjang lonceng pulang sekolah. Aku dan Dasrun menuju parkir sepeda.
Kali ini aku yang gantian mengayuh sepeda Dasrun. Sepeda merek federal ternyata sangat ringan kayuhan nya, ketimbang sepeda jengki tua jaman Jepang punyaku.
Diperjalanan pulang, aku menyampaikan keinginan hatiku kepada Dasrun untuk berhenti sekolah. Aku bilang aku mau bekerja. Aku kasihan ibuku. Kasihan adik-adik ku.
Aku tidak tega melihat ibu yang sering diam karena tak mampu membelikan apa-apa untuk anak-anaknya.
Dan aku juga sedih jika mendengar adikku menangis hanya karena ingin minum teh manis, atau sekedar membeli es lilin pedagang keliling.
Dasrun sangat faham betul kondisiku dan keluargaku. Makanya dia sangat baik padaku. Bahkan dia selalu membagi kepadaku jajan yang dia beli saat istirahat sekolah.
Dasrun keluarganya agak berkecukupan. Bapaknya juga seorang petani, tetapi ibunya seorang pedagang keliling sayuran di desa kami yang bisa dibilang cukup sukses.
Bersambung...
Bunga Antoi, 06 02 2022
#tantangan menulis hari ke-37
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wah penasaran lanjutan nya