MENJEMPUT MIMPI DI KOTA JAMBI

**

Untuk sampai di rumah bu Netti, aku harus melewati halaman sekolah. Sekolah yang sudah kutinggalkan beberapa bulan.

Bukan tanpa alasan mengapa aku tidak masuk sekolah beberapa bulan terakhir ini.

Alkisah berawal dari suatu peristiwa.

Waktu itu, ujian kenaikan kelas tiba. Seperti sekolah-sekolah pada umumnya, setiap ujian hendak berlangsung, di umumkan bahwa syarat untuk mengikuti ujian haruslah melusani tetek mbengek iuran sekolah.

Aku siswa SLTP yang duduk dikelas dua. Dengan latar belakang kedua orang tua ku yang hanya seorang petani, sering sekali mengalami yang namanya tidak memiliki uang.

Orang tuaku memiliki uang apabila menjual hasil panennya. Tapi kali ini orang tuaku gagal panen. Padi yang ditanam gabuk ( tidak berisi).

Gagal panen disebabkan karena, saat padi mulai berisi diserang oleh hama wereng. Jangankan untuk dijual hasil panennya. Untuk makan beberapa minggu kedepan saja tidak akan cukup.

Keluarga ku memang keluarga besar. Aku anak ke-4 dari 8 bersaudara. Kakak yang mengantarku ke sini merupakan kakak ke-3. Dan satu-satunya kakak laki-laki yang ku punya. Dan dia sangat menyayangi ku.

Bersambung...

Bunga Antoi, 03 02 2022

#tantangan menulis hari ke-34