silpanus

Menulis di blog & website [email protected] www.sman1danausembuluh.sch.id ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kapan Lagi

Kapan Lagi

Angin tidak lagi terasa semilir dingin saat itu, namun hembusan nya seakan mampu melepaskan daun dari rantingnya. Di langit nampak gumpalan awan hitam menggelayut di tiang tiang cakrawala tanah kami. Keperkasaan sang surya dengan ultra violetnya nampak mencabik cabik gumpalan awan awan hitam itu. Namun awan awan itu dengan pongahnya tak menghiraukan panasnya surya.

Didaratan, di tanah yang sudah dilapisi oleh semen. Segerombolan anak sedang asyik menikmati ritme norse dari pembinanya. Mereka tidak perduli dengan perseteruan awan hitam dan sang surya. Apalagi hembusan angin yang sudah memprovokasi keadaan di pukul dua siang itu. Tangan dan gerakan tubuh mereka mengikuti tiap kata yang diucap oleh sang pembina.

Ritme tanpa nada dan alunan musik itu, terus mereka lakukan. Hanya kibaran bendera berukuran kecil yang selalu bergerak kekiri kekanan bahkan naik dan turun yang selalu berkibar dan mengeluarkan deru khasnya. Sesekali hanya lukisan senyum nyata yang terbesit di wajah wajah polos saat kesalahan yang mereka lakukan.

Entah mengapa kumpulan orang orang yang seragam coklat, dengan dasi khusus itu mendadak perlahan bubar. Ternyata kegeraman halilintar sudah tidak terbendung lagi. Perseteruan sang surya yang mencabik awan awan hitam dengan ultra violetnya semakin kasat mata. Hembusan angin yang memprovokasi semakin menjadi jadi. Daun tidak lagi jatuh, kini rantingnyapun ikut berterbangan. Hingga gaung halilintarpun pecah.

Anak anak dan pembina itu, buru buru menuju kuda besi mereka masing masing. Berusaha meninggalkan tempat itu dan menuju rumahnya. Karena kemarahan sang halilintar, membuat awan awan hitam itu mulai menangis. Air matanya kini jatuh berderai membasahi tempat dimana anak anak dan pembina berbagi ilmu. Mereka berharap di Jumat berikutnya tak ada lagi perseteruan surya, awan hitam dan hembusan angin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post