silpanus

Menulis di blog & website [email protected] www.sman1danausembuluh.sch.id ...

Selengkapnya
Navigasi Web
KESUKSESAN
Obrolan

KESUKSESAN

Nilai US menuju Sukses?

Senin, enam Januari 2020 kemarin, Aku dan temanku duduk di selasar teras ruangan laboratorium sekolah kami, Penjual jajanan pentol, juga duduk di selasar yang jaraknya hanya beberapa centimeter dari tempat aku dan temanku itu duduk. Bedanya ia bisa bersandar pada dinding ruang laboraturium.

Sementara aku dan temanku duduk sambil mengayunkan kaki saja. Sebenarnya temanku itu adalah juniorku, ia seorang sarjana dengan besic keilmuan bimbingan konseling di sekolah kami. Dulunya ia juga adalah seseorang yang pernah menjadi siswaku di tempat aku mengajar. Ternyata kini ia mengabdikan ilmunya untuk turut membina para peserta didik disekolah, dimana iapun mendapatkan pendidikan.

Cuaca terasa gerah, walaupun dilangit nampak awan awan sirus dan mulai membentuk kolunimbus yang berwarna hitam menutup cahaya mahatari. Harusnya terasa sejuk, namun yang terasa sebaliknya. Hawa terasa panas di cuaca yang mendung itu. Aku dan temanku itu asyik berbicara seputar pendidikan. Setelah menikmati beberapa jajanan pentol, yang di jual oleh emak penjualnya yang masih bersandar di tembok laboratorium sembari memainkan ponselnya.

Emak itu terpaksa menggantikan suaminya jualan pentol, karena suaminya hari itu mendadak pergi ke suatu tempat, mengantarkan penumpang dengan mobil yang kerap kali disewa orang untuk perjalanan yang cukup jauh.

“Sejujurnya aku berbeda pandangan, walaupun sebagian aku harus akui, bahwa kesuksesan itu bukan karena nilai ujian sekolah!”. Kataku pada junior yang sudah ku anggap temanku itu. Ia Nampak mengangguk angguk sambil sesekali tatapan kami tertuju pada segerombolan anak anak didik yang sedang duduk di sebuah kanibo di lingkungan sekolah kami itu.

“Maksud bapak bagaimana?”. Tanyanya dengan sedikit penasaran. Aku terdiam sesaat sambil mendalami kata demi kata untukku sampaikan kepadanya. Dengan nada datar, aku berkata kalau aku setuju dengan pendapat yang mengatakan, kalau kesuksesan seseorang itu bukan karena nilai ujian. Apalagi banyak hasil testemoni dari orang orang yang sudah sukses dan kaya raya mengatakan kalau nilai ujian yang di didapat di sekolah bukanlah point utama dalam meraih kesuksesan itu. Yang berbeda dari pandanganku adalah, bagaimana jika pertanyan yang disampaikan kepada para responden itu di rubah menjadi agar bisa masuk sekolah kedokteran, hukum, keguruan dan lain lain, apakah nilai ujian yang di terima di sekolah tidak menjadi point utama.

Akupun lalu dengan yakin mengatakan bahwa nilai nilai terbaik yang di dapat sekolah itu justru menjadi point utama, agar bisa masuk ke sekolah lanjutannya. Dengan begitu seseorang akan menjadi sukses dengan apa yang di perolehnya kelak. Dia bisa menjadi mahasiswa kedokteran untuk bisa menjadi dokter yang sukses, ahli hukum yang sukses, dan menjadi guru yang sukses.

Jika sekarang secara massif di sampaikan kepada para peserta didik, kalau hasil atau nilai nilai yang diperoleh di sekolah bukanlah hal yang utama atau point penting yang harus dicapai, dengan alasan bahwa kesuksesan itu nanti bukan di ukur dari nilai nilai yang diperoleh di tiap pelajaran. Maka tidak menutup kemungkinan, ada sebagian peserta didik yang malas belajar karena menganggap bahwa nilai yang di perolehnya biarpun itu rendah tidak menjadi point untuk menuju kesusksesan. Lalu apa artinya peran kita sebagai serorang pendidik, yang mengajarkan pelajaran kalau tidak memberikan nilai sebagai alat ukur. Apakah itu tidaklah penting?.

Temanku itu terlihat santai namun tetap focus mendengar pandangan yang ku sampaikan kepadanya, sebagai seorang dengan background bimbingan konseling, setidaknya ia akan dapat memberikan pemahaman kepada peserta didik yang pasti akan banyak berkomunikasi dengannya sebagai seorang guru BK. Maka akupun berkesempatan berdialog dengannya. Dengan harapan bahwa setiap peserta didik nanti bisa mendapatkan kesuksesan dalam mendapat nilai terbaik. Sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan.

Aku dan temanku itu, kemudian berbicara topic lain, setelah membahas tentang KESUKSESAN yang saat itu terbesit di pikiran kami. Tentang FULL DAY, ASN, hingga tentang BANJIR.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post