Hari ini, saya mengikuti pelatihan editor di IPMI Kalibata Jakarta Selatan. Saya tertarik ikut pelatihan editor ini, sebenarnya hanya ingin tahu seperti apa materinya, dan bagaimana cara mengedit sebuah tulisan, minimal tulisan sendiri.

Maka ketika Bu Yully menyampaikan ada pelatihan editor, saya pun langsung tertarik untuk memgikutinya.

Saat pengumuman pelatihan editor di buka, maka saya langsung mendaftar. Walau kata beberapa teman biayanya agak mahal, dan tidak diganti sekolah, saya tidak peduli, saya tetap mendaftarkan diri. Karena saya hanya ingin dapat ilmunya, minimal untuk diri saya sendiri.

Pemberi materi pelatihan editor ini, adalah ibu Istiqomah. Saya suka dengan cara beliau menyampaikan materi. Tanpa tendeng aling-aling, langsung ke pusatnya. Dan gaya bahasa beliau pun, saya suka. Mudah dipahami.

Dari materi hari pertama ini, kepala saya lamgsung pusing. Ternyata begitu banyak aturan dalam berbahasa. Banyak penulisan kata- kata yang salah. Bisa jadi, tulisan saya ini pun masih banyak yang salah.

Terbayanglah betapa beratnya tugas seorang editor. Kami peserta pelatihan baru disuruh mengedit sedikit naskah saja sudah kesulitan. Apalagi sang editor. Makin salut saya dengan bapak dan ibu editor di gurusiana. Semoga pra editor tangguh ini selalu diberikan kesehatan dan kesabaran.

Kami pun sebagai penulis harus memiliki empati, untuk tidak memaksa para editor dalam mengedit naskah kami.

Semoga pelatihan hari kedua, kebingungan dan pusingnya saya belajar mengedit bisa jadi lebih ringan.