Silvi Anhar

Guru Geografi di MAN 13 Jakarta...

Selengkapnya
Navigasi Web

Tertahan di bandara asing #tantanganharike-5 #tantangangurusiana

Sejak kecil aku sudah mengenal aktivitas di bandara. Namun hanya bandara di dalam negeri.

Suatu waktu, aku harus bepergian ke luar dari negeriku tercinta ini. Dikepalaku pun terbayang bahwa kegiatan imigrasi tidak beda jauh dengan apa yang pernah aku alami. Hanya bedanya, kalau perjalanan dalam negeri ga perlu pakai visa dan pasport.

Ceritanya, setelah menjalani penerbangan hampir belasan jam, sampailah aku disuatu bandara yang besar dan super sibuk. Dan bagus. Setelah antri turun dari pesawat, mulailah melewati pemeriksaan demi pemeriksaan.

Nah saat pemeriksaan awal. orang-orang hanya sambil lalu mengangkat pasportnya kearah petugas keamanan. Aku pun ikut-ikutan seperti mereka. Tiba-tiba seorang petugas keamanan menggerakkan tangannya kearahku untuk mendekati mereka. Aku pun segera melangkah keluar dari.barisan antri untuk mendatangi petugas tersebut, ditemani seorang ibu, penumpang yang menemaniku selama penerbangan.

Karena bahasa asingku masih amburadul, jadi ibu itu lah yang menjelaskan tentang diriku. Intinya apa tujuan aku datang kenegara tersebut. Pasportku dilihat berkali-kali. Sampai potoku dipasport sampai detail diamati petugas tersebut.

Hufff, keluhku. Apa tampangku yang membuat petugas ini curiga? Padahal aku berusaha berpakaian se-casual mungkin dengan tetap menutup aurat dengan baik dan tidak ketat. Tapi tetap tatapan curiga petugas begitu membuatku agak takut.

Si ibu yang mendampingiku, berusaha menjelaskan ke petugas tersebut kalau aku datang untuk belajar. Dan aku pun menunjukkan surat panggilan dari suatu lembaga kursus di negara tersebut. Awalnya petugas tersebut tetap belum percaya. Masih terus mengamati potoku dan wajah asliku. Saat itu aku hampir menangis karena takut benar-benar ditahan. Tiba-tiba ada petugas yang lain yang melihatku tertahan. Dia pun mendatangi kami. Dan ketika melihat surat panggilan belajar, maka petugas tersebut memerintahkan temannya untuk memgembalikan pasport dan surat panggilan belajar milikku.

Huff.. lega sekali rasanya hati ini. "Untung kamu ga sampe di deportasi de,"kata si Ibu tersebut. "Untungnya kamu lengkap surat-suratnya,"lanjut si Ibu. Aku kaget dan menanyakan memang ada orang asing yang dideportasi? Ya ada beberapa orang Indonesia karena surat panggilan belajarnya belum datang main berangkat saja ke negara ini.

Akupun menanyakan kenapa aku sampai dicurigai seperti layaknya orang pencuri ya. Si ibu pun memberikan alasan masuk akalnya bahwa wajah ku lebih ke wajah timur tengah. Jadi mereka merasa harus waspada saja. Demikian si Ibu menjawabnya. Tapi ya sudah ga usah dipikirkan lagi, kan kita sudah melewati pemeriksaan awal. Selanjutnya pemeriksaan dokumen. Dan tidak ada hambatan seperti pemeriksaan awal.

Jakarta, 30012020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Pengalam berkesan ya, sedikit ngeri

31 Jan
Balas

Banget bun hehehe

31 Jan



search

New Post