ELEGI SANG PEWARIS
Bukan rahasia lagi bahwa di usia senjamu
Kau makin dipuja, kau digila-gilai jiwa-jiwa khianat
Tua, muda, remaja tanggung, bahkan bocah cilik yang yang belum dikhitan pun
Larut dalam bujuk rayumu
Pesona tua mu rengkuh ego rapuh
Kau gandeng mereka yang gendeng
Kau tuntun mereka yang buta
Ah, nek
Kendatipun ayah bundaku dambamu
Takkan kucinta kau yang renta
Takkan kupuja kau yang durja
Takkan kusayang kau yang malang
Kononlah lagi jika kau sama dengan mereka
Tapi, ya sudahlah
Tak pun ada guna lara ku pelihara
Tak pun ada guna cinta ku puja
Toh laraku padamu takkan halang ku ke neraka
Toh cintaku padamu takkan antarku ke surga
Cukuplah rasaku pada-Nya kupelihara
Lantaran itulah aku dicipta.
Halaban,08022020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Santiang...
ditunggu puisi yang lahir di BDK