SILVIANTI

Tinggal di Halaban, Kab.Lima Puluh Kota, mengajar Mapel Bahasa Indonesia di MTsN 4 Lima Puluh Kota. Motto: Ikatlah Ilmu dengan Menuliskannya (Ali bin Abi Thali...

Selengkapnya
Navigasi Web
TERLALU PEDE

TERLALU PEDE

#tantangan_gurusiana

#tantangan_menulis_30hari

#tantangan_menulis_H1

Alhamdulillah, hari ini telah selesi melaksanakan tugas sebagai protek (proktor/ teknisi) pada kegiatan UAMBN-BK Tahun Pelajaran 2019/2020. Setiap kali kegitan UAMBN ini berlangsung, sayasenantiasa terkenang dengan satu kejadian yang menggelikan.

Kala itu, selesai mengawas UAMBN (waktu itu masih ujian tulis) dan menyelesaikan administrasi dengan panitia, kami para pengawas mohon izin untuk pulang ke rumah masing-masing. Kami pamit setelah bersalaman, kemudian cipika-cipiki dengan guru-guru perempuan sesama pengawas dan panitia ujian.

Sambil bersiap-siap, salah seorang rekan sesama mengawas mengatakan kalau ada razia di daerah Ngalau Indah. Teman-teman yang belum ada SIM atau yang SIM-nya mati, yang pajak motornya mati, spion motor tidak lengkap, atau yang tidak pakai helm, memilih jalan alternatif ke belakang madrasah.

Jadilah cuma aku saja yang lewat jalan raya. Toh kalaupun nanti kena razia, surat-surat lengkap: SIM & STNK ada, pajak hidup, helm ada, teman yang bonceng helm-nya juga ada. Spion lengkap, pokoknya aman, dah.

Sesampainya di Ngalau Indah, ternyata razia masih berlangsung. Jadilah motorku disuruh menepi oleh pak polisi. Aku menepi.

:Selamat siang, Bu.”

“Selamat siang, pak,” Jawabku ramah sambil tersenyum.

“Maaf, perjalanan ibu terganggu, mohon SIM dan STNK-nya dikeluarkan,” kata pak polisi ramah sambil mengamati plat nomor sepeda motorku.

Aku merogoh dompet, mengambil SIM dan STNK, lalu menyerahkan kepada pak polisi. Ketika pak polisi yang cukup ganteng itu memeriksa SIM & STNK, kami asyik bercerita, kadang diselingi cekikikan kecil.

“Pajak motor ibu, mati ya,” kata pak polisi, sembari mengeluarkan kertas tilang warna merah.

“Bapak salah mungkin,” sergahku. “Bapak liat dulu, pajak motor saya hidup, kog.” Saya bersikeras.

Pak polisi kemudian membacakan plat motor saya, lalu tanggal berlaku pajak kendaraan. Saya melongo. Ternyata pak polisi tidak salah, saya yang alpa.

“Maaf, pak, saya biasanya taat pajak,” kataku sambil tetap tersenyum, tapi kali ini sudah dipaksakan.

“Tapi ibu tetap saya tilang,” kata pak polisi tegas. Nasib, nasib...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Untuang sajo Bapaknyo lai ganteng ndak, Ni Sil? Wkwkwkwk

18 Mar
Balas



search

New Post