Aku yang tak bernama dan berada, wanita yang jauh dari kata luar biasa, yang hanya beralas iman dan jiwa.

Aku tak pernah meminta apa-apa, tak ingin melarang semua asa, tak akan mengatur beralas pinta.

Dihatimu masih ada cinta yang tertanam luar biasa untuk seorang wanita. Rasa yang tak pernah pudar kala berganti masa. Tak mengenal hambar sebab telah menyatu dalam jiwa.

Hati kecil ku berbisik, aku iri, sungguh.

Aku ingin belajar darinya, agar bisa membuatmu jatuh rapuh dipelukku.

Jika kau bilang bahunya sangat nyaman, ku usahakan bahuku akan senyaman itu.

Jika kau anggap senyumannya menenangkan, akan ku pastikan senyumanku menyembuhkan.

Jika berada di sampingnya membuat mu tak ingin pergi,berada di samping ku, kau akan merasa pulang.

Aku mencintaimu dengan segenap rasa di dada.

Ikhlas tanpa tapi, rela tanpa henti.

Aku mau jadi wanita keduamu, jika yang pertama adalah ibumu.

Kuulangi, ku mau jadi yang kedua, jika yang pertama adalah Ibumu.