Tanggal, 27 Juni 2020. Wanita yang dirindukan Surga
Salah satu dari empat wanita shalehah yang dijamin masuk sorga adalah Asiyah Binti Muzahim, Sosok wanita mulia yang mempertahankan keteguhan imannya dan diabadikan dalam Al Quran. Sebagian mengatakan bahwa Ia keturunan bani Israil, keturunan Nabi. Asiyah menjadikan tauhid kepada Allah diatas segalanya. Dari awal ia menyembunyikan keimananya. Ketika memperoleh Bayi ( Musa ) yang dihanyutkan disung ai, Iamengatakna kepada Fir’un “ Ia penyejuk mata hati bagiku dan hatimu, jangan bunuh dia mudah mudahan ia bermanfaat bagi kita atau jita ambil ia menjadi anak “. Ketika itu Fir’un tidak berdaya menolak permintaan Asiyah.
Asiyah ditakdirkan menjadi istri Fir’Un, walaupun dia pernah menolak pinangan Fir’un, Asiyah luluh ketika orang tuanya ditangkap atas penolakan Asiyah. Sehingga ia dengan hati terpaksa menerima lamaran Fir’un.Fir’un penguasa kejam, sombong, dengan kekuasaannya Ia menghidupkan anak perempuan dan membunuh setiap anak laki laki. Dengan kekuasaannya ia mengaku sebagai Tuhan yang maha Tinggi, yang menentukan hitam putihnya bumi Mesir. Berkat kasih sayang dan pemeliharaan Allah Musa lolos dari kekejaman Fir’un dan selamat sampai ia dewasa dan diutus Allah menjadi Rasul.
Asiyah menyatakan bahwa Tuhan adalah penguasa segala urusan di alam semesta.Setelah kekalahan penyihir Fir’un dihadapan Nabi Musa, para penyihir sujud kepada Tuhan Nabi Musa, lalu Asiyah menyatakan keimanannya secara terang terangan , sehingga mendapat hukuman dan penyiksaan dari dari Fir’un, kedua kakinya diikat, ditelentangkan ditempat yang panas, dihadapkan pada terik panas mata hari dan dihimpit dengan batu. Ketika itu Ia memohon kepada Allah dinyatakan dalam Qs Attahrim ayat : 11
وَضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلٗا لِّلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱمۡرَأَتَ فِرۡعَوۡنَ إِذۡ قَالَتۡ رَبِّ ٱبۡنِ لِي عِندَكَ بَيۡتٗا فِي ٱلۡجَنَّةِ وَنَجِّنِي مِن فِرۡعَوۡنَ وَعَمَلِهِۦ وَنَجِّنِي مِنَ ٱلۡقَوۡمِٱلظَّٰلِمِينَ ١١
Artinya: Dan Allah membuat isteri Fir´aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: "Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir´aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim.
Ayat diatas menjelaskan istri Firaun itu beriman kepada Nabi Musa, ia bernama Asiyah. Lalu Firaun menyiksanya dengan cara mengikat kedua tangan dan kedua kakinya, lalu di dadanya diletakkan kincir yang besar, kemudian dihadapkan kepada sinar matahari yang terik. Bilamana orang yang diperintahkan oleh Firaun untuk menjaganya pergi, maka malaikat menaunginya dari sengatan sinar matahari. Sewaktu dalam keadaan disiksa Ia berdoa ("Ya Rabbku! Bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga) maka Allah menampakkan rumahnya yang di surga itu, hingga ia dapat melihatnya, maka siksaan yang dialaminya itu terasa ringan baginya setelah melihat pahalanya. Ia mohon diselamatkan dari dari kekejamn Firaun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang lalim.. yakni pemeluk agama Firaun. Setelah itu lalu Allah mencabut rohnya. Menurut Ibnu Katsir, bahwa Siti Asiah diangkat ke surga dalam keadaan hidup, dan ia makan dan minum di dalam surga.
Rujukan dari berbagai sumber.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar