31/365

Genap sebulan pertama di tahun 2022, bagaimana rasanya?

Tentu dengan suasana dan list dreams yang makin panjang. Doa-doa yang masih mengantri untuk segera dilangitkan dan diperdengarkan pada semesta. Afirmasi-afirmasi yang ditanam dan dipaksa harus tumbuh positif setiap harinya

Langkah kaki yang harus dipaksa lebih kuat untuk berjalan bahkan berlari. Mata yang harus lebih tajam memandang. Hati yang harus diberikan kelonggaran agar ia tetap lapang dalam menerima kenyataan. Dan pikiran-pikiran yang selalu "open minded" tentang apapun.

Lisan yang harus dijaga agar segala ucapan tidak memberi kesan luka pada pendengarnya.

Karena bahasa yang keluar dari mulut kita adalah milik pendengar. Jadi, intinya ..... ....

Pernah nggak sig mendengar bahwa kamu adalah apa yang kamu pikirkan.

Sering ya, sudut pandang terjemahannya sangat banyak.

Salah satunya kamu, kita harus tetap berhusnudzon atau berbaik sangka dengan diru kita. Sugesti pikiran kita dengan hal-hal yang positif, karena imbasnya akan kembali pada diri sendiri. Aura diri yang husnudzon atau positif thinking itu terkadang bisa terlihat.

Bahkan sering nggak kita berpikir sebelum melakukan sesuatu sudah bilang "tidak bisa". Nah, itu juga termasuk sugesti ke diri sendiri bahwa dirinya tidak bisa.

Atau bisa juga dengan seperti contoh lain. Semisal "saya tidak punya uang, saya tidak bisa ini saya tidak bisa itu". Stop berpikir negatif dan ragu tentang hidupmu. Tugas kita cuma berusaha, berdoa selebihnya apapun hak prerogatif Allah SWT.

Ganti kata tidak bisa menjadi bisa, ganti tidak yakin menjadi yakin. Bissmillah, selalu ada jalan terbaik atas apapun yang sudah Allah SWT tetapkan pada kita. Skenari yang tidak pernah keliru, dan sesuatu yang didalamnya ada kesulitan pun sudah Allah SWT jelaskan akan ada kemudahan setelahnya.