Tantangan menulis 90 hari menulis non stop belum usai, Media Guru Indonesia sudah memberikan tantangan baru lagi berupa ajakan dari CEO MGI, Bapak Mohammad Ihsan, untuk menulis tentang pemanfaatan internet di dunia pendidikan. Naskah yang terpilih akan diterbitkan dalam buku antologi tentang Internet Pendidikan. Ini benar-benar tantangan karena tidak saja dituntut menulis naskah tetapi juga ada syarat-syarat tertentu yang mengikat, antara lain harus memilik simcard dari provider Indosat. Indosat merupakan perusahaan penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi di Indonesia yang memberikan sponsor untuk tantangan ini.

Bagi guru penulis yang bukan pengguna simcard Indosat tentu merupakan tantangan besar, karena untuk mengikuti tantangan ini harus membeli simcard baru dari Indosat. Sedangkan bagi guru penulis yang sudah menggunakan simcard Indosat, setidaknya salah satu syaratnya sudah terpenuhi, tinggal menuliskan naskah menarik sehingga dapat dimuat dalam buku antologi tersebut.

Saya sebagai pengguna Indosat tentu tertarik untuk menulis naskah tentang pemanfaatan internet pada kegiatan pembelajaran karena itu sudah menjadi kegiatan sehari-hari di sekolah. Banyak hal yang menarik ketika menerapkan model-model pembelajaran yang berhubungan dengan internet, atau pembelajaran secara virtual. Selengkapnya, nanti saya akan tuliskan pengalaman mengajar dengan memanfaatkan internet ini.

Pada tahun 2013/2014 saya sudah memanfaatkan email sebagai media pembelajaran dalam hal penyerahan tugas siswa dengan pertimbangan mengurangi penggunaan kertas dan saya tidak suka juga sech sebenarnya ketika di meja guru berserakan tumpukan buku atau lembaran tugas siswa untuk diperiksa. Tahun-tahun berikutnya selain penggunaan email, saya pun mulai memanfaatkan Learning Management System (LMS) dalam proses pembelajaran. Pada dasarnya saya ini tidak ingin ribet dalam mengajar, sehingga selalu mencari cara efektif dan efisien dalam proses pembelajaran tanpa keluar dari pakem yang berlaku, sesuai kurikulum. Namun, seringnya cara saya ini membuat Kepala Sekolah tidak berkenan, katanya saya guru pemalas. Tak masalah! Bagi saya, yang penting saya berusaha menyesuaikan kegiatan pembelajaran dengan karakteristik generasi Z. Generasi Z dikenal juga dengan sebutan iGeneration, Generasi Net atau Generasi Internet yaitu mereka yang hidup pada masa digital. Mereka ini adalah yang lahir antara tahun 1995 sampai dengan 2010. Mereka mampu melakukan berbagai aktifitas dalam satu kesatuan waktu, seperti ketika mereka nge-tweet dengan menggunakan handphone-nya, mereka pun browsing dengan menggunakan PC serta mendengarkan musik dengan headset-nya.

Kegiatan pembelajaran pun tentu harus disesuaikan dengan karakteristik generasi Z ini. Para siswa tingkat SMA/SMK/MA saat ini adalah generasi Z yang terlahir antara tahun 2002- 2005. Tentu sudah tidak cocok mereka belajar hanya diarahkan menggunakan sumber pembelajarannya berupa buku paket dan ceramah gurunya. Zaman sekarang, guru mengajar masih menggunakan metode ceramah saya jamin mereka akan terkantuk-kantuk tanpa ada gairah belajar. Kreatifitas dan inovasi guru diperlukan untuk memotivasi siswa lebih giat lagi belajar. Salah satunya kreatif dalam memanfaatkan internet dalam proses pembelajaran.

Tantangan Hari Ke-8

#TantanganGurusiana