Sinthesia

Guru SMA Negeri 1 Cisarua...

Selengkapnya
Navigasi Web
Cara Membuat MOL(mikroorganisme lokal)

Cara Membuat MOL(mikroorganisme lokal)

Pagi-pagi WC sudah mampet, air tidak mengalir. Bagaimana ini?. Sering rasa panik dialami oleh ibu-ibu utamanya bila terjadi masalah WC mampet.

Telpon sana sini, mencari jasa sedot WC. Padahal ada solusi jitu yang tidak perlu dulu memanggil ahli sedot WC. Bila dapat diatasi dengan bantuan mikroba atau disebut dengan bakteri pengurai.

Apakah kita bisa membuatnya?. Tentu saja bisa dengan menggunakan alat dan bahan yang sederhana saja.

Pertama kita menyediakan air bekas cucian beras yang sering kita buang, mari kita manfaatkan. Siapkan air cucian beras ini (tajin) sebanyak 1 liter saja dalam ember. Masukkan gula merah cair kedalamnya sebanyak satu tutup botol. Selanjutnya masukkan sampah organik, misal batang pisang yang telah dicacah, sampah sayuran, kulit buah dan sebagainya. Jangan lupa semua sampah organik tersebut harus dicacah halus.

Bila tidak menggunakan sampah organik,kita bisa menggunakan EM4 (bibit Bakteri) yang ada di pasaran, kita masukkan kedalam air cucian beras sebanyak 1 tutup botol saja, bisa juga ditambahkan dengan air kelapa.

Masukkan larutan cucian beras yang telah dicampur gula merah dan EM4 tersebut kedalam botol yang telah disiapkan. Tutup botol dan simpan selama 1 mingguan. Guna untuk mendapatkan hasil yang baik dan memberikan waktu pada bakteri untuk melakukan proses fermentasi.

Setelah 1 minggu, larutan siap digunakan. Caranya siapkan air biasa sebanyak 10 liter dalam ember lalu masukkan 2 gelas mol(mikroorganisme) yang telah dibuat, aduk.

Siap disiramkan pada wc yang mampet. Insya Allah air nya akan surut perlahan-lahan pada hari ke 2.Lebih efektif hasil dapat dilihat pada hari ke 7. Sebaiknya pergunakan larutan ini 3 bulan sekali untuk memelihara perawatan wc agar tidak mampet.

Selain itu bahan mol ini bisa juga digunakan untuk menyiram tanaman, sebagai pupuk organik. Manfaat yang dapat digunakan dari pembuatan mol ini untuk:

a. Mengurangi sampah organik dan memanfaatkan sampah organik.

b. Menjadi ladang usaha karena bisa dijual bagi konsumen yang membutuhkan.

Hal yang kita anggap sepele yaitu sampah, padahal masih bisa digunakan sebagai media tumbuh bakteri. Tidak dapat kita bayangkan apa yang terjadi bila si bumi ini tidak ada bakteri pengurai.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post