Berkarya tanpa Pamrih

Oleh

Simona Marliza

“Berkarya” dalam KBBI memiliki arti hasil perbuatan dan ciptaan. Berkarya tidak lepas dalam diri setiap insan manusia, dimana setiap insan manusia diberikan akal budi, hikmat dan pikiran dari sang pencipta. Begitu juga sama halnya dengan guru. Guru merupakan profesi yang sangat mulia dan tidak lepas dari berkarya. Guru merupakan teladan bagi siswa – siswa nya untuk berkarya dan terus berkarya. Sebelum guru membuat karya, awalnya guru pastinya menjadi insan pembelajar yang baik. Sebagai pembelajar yang baik, disitulah guru menemukan inspirasi untuk berkarya. Tidak hanya sebagai insan pembelajar yang baik saja tetapi pengalaman yang dialami guru tersebut. Dalam proses pembelajaran pastinya ada seiring pengalaman yang menginspirasi. Hal itulah menjadi salah satu modal untuk berkarya. Begitu hal nya dengan saya sebagai guru seni budaya yang berusaha berkarya dan berkarya. Banyak pengalaman saya dapatkan selama saya mengajar 8 tahun sampai saat ini. Salah satu pengalaman yang berkesan dimana saya mengajar ekskul Rohkris di SMPN 232. Saya mengajar SMPN 232 masih terbilang baru. Baru setahun lebih saya mengajar disekolah ini. Banyak pengalaman yang berbeda dari biasanya sebelum saya mengajar disekolah ini. Disekolah SMPN 232 ini sangatlah unik dimana banyak siswa – siswi yang mempunyai minat, potensi dan bakat yang berbeda – beda. Saya sebagai guru seni budaya harus mampu dan jeli akan potesi, bakat dan talenta anak tersebut. Singkat cerita pada bulan pertengahan bulan november 2022, saya dihubungi oleh siswa kelas 9. Dia bercerita ingin sekali bermain alat musik dalam perayaan natal di SMPN 232. Lalu saya bertanya pada dia, alat musik apa yang dia ingin mainkan. Lalu siswi menjawab, dia ingin sekali memainkan alat musik keyboard mengiringi paduan suara di Natal SMPN 232 nanti. Nama siswi ini adalah adel. Saya melihat kemauan dan keinginan adel sangat besar sekali. Singkat cerita dipertemuan pertama saya mempraktekkan bagaimana saya memainkan akord lagu arbab dengan baik dan benar. Kemudian setelah saya memainkan lagu arbab tersebut, saya memberikan kesempatan dia untuk mencoba akord yang saya sudah contohkan. Di pertemuan awal adel masih belum lancar dalam memainkan akord lagu arbab. Akhirnya saya memberikan nasihat padanya untuk terus berlatih dan berlatih. Di pertemuan selanjutnya Adel sudah mulai lancar memainkan akord yang sudah saya ajarkan namun seringkali dia lupa dipertengahan lagu. Saya terus memotivasi dirinya untuk terus berlatih dan terus berlatih. Tidak hanya itu saya juga menceritakan pengalaman saya kepadanya, waktu saya pertama kali belajar memainkan alat musik keyboard. Banyak proses demi proses saya harus lewati ketika saya pertama kali belajar memainkan alat musik keyboard. Ketika saya menceritakan pengalaman saya kepada adel, dia langsung bilang bahwa dia sangat terinspirasi atas pengalaman saya. Sebelum pertemuan selanjutnya tanpa sengaja saya melihat adel terus belajar memainkan akord lagu arbab di ruang lab Ipa. Disitu saya sangat senang sekali akan antusias anak ini. Saya melihat bahwa tekad dan kemauannya sangatlah luar biasa. Singkat cerita tibalah saatnya perayaan Natal di SMPN 232. Dalam perayaan tersebut adel memainkan lagu arbab dengan baik dan mendapat tepukan yang luar biasa dari teman – temannya. Sepulang dari perayaan natal smpn 232, dia memberikan ucapan terima kasih atas ilmu yang sudah saya berikan kepadanya. Saya sangat bersyukur saya bisa berkarya lewat ilmu yang saya bagikan kepada orang yang membutuhkan. Berkarya tidak selalu dihargai dengan uang tetapi berkarya yang sejati adalah berkarya tanpa pamrih bagi orang – orang sekelliling kita yang membutuhkan.