GUSTI ALLAH MBOTEN SARE
Ada banyak sisi kehidupan manusia yang memilliki cerita beraneka ragam, kegundahan, kesedihan, ketakutan, kecemasan, dan lain-lain adalah ciri yang melekat dalam warna-warni kehidupan manusia. Tidak ada manusia yang lurus-lurus saja bahagia, begitupun tak ada manusia yang lurus-lurus saja terus-terusan sedih, kecewa dan kecemasan, kehidupanya akan selalu diwarnai dengan silih bergantinya keadaan hati dan perasaan. Inilah yang dinamakan hukum atau Sunatullah, yang bertindak sebagai kodrta dari makhluk ciptaan sanga Penciipta Allah SWT yang maha Agung.
Banyak perihal kehidupan manusia yang tentu saja berbeda-beda yang dialaminya, namun hakekatnya sama “menunjuk pada kelemahan” sebagai makhluk ciptaan Allah SWT. Begitulah takdir bagi makhluk yang dicipta, tak boleh melebihi Penciptanya, namun demikian ciptaanNya berhak untuk mengadu, memuji dan meminta, siapa pun dia. Seperti janjiNYA, “mintalah PadaKu atau berdoalah Padaku”, janji sang Pencipta ini jelas sebagai bentuk “tanggung jawab” sang Pencipta terhadap yang diciptakanNya.
Allah SWT mboten sare, Allah tidak tidur. Seperti yang diterangkan dalam ayat Al-Baqarah:255: “Allah tidak mengantuk dan tidak tidur.” Dari ayat ini, manusia dibawa kepada alam bahwa, Allah akan menjaga, Allah akan bertanggung jawab atas semua yang DIA cipatakanNya. Tentu saja, untuk memikirkan dan menghayati “Allah mboten sare”, perlu pelaksanaan atau cara yaitu dengan menunaikan atau memenuhi perintah (keinginan Allah, agar manusia baik) harus dilaksanakan, barulah manusia memahami Allah mboten sare.
Yakinlah Allah mboten sare, karena itu apa pun masalah manusia ada Allah yang tidak tidur, yang siap setiap saat memberikan konsultasi gratis. Hidup yang tenang, hati dan pikiran yang sabar, akan membuat manusia lebih memahami keberadaan Allah yang mboten sare.
“Allah mboten sare”,
- aku malah, ngantukan dan tertidur pulas tengah malam
“Allah mboten adoh”,
-aku malah pergi kemana-mana
“Gusti Allah Sibuk tiap waktunya”,
-aku ko ya, santai dan males-males
“Allah mboten nesuan”,
-aku ko malah, cuwek bebek, padahal dosanya seabrek..!!
Duh, Gusti Allah, pangapura kulo. Ya Allah ampunilah dosa-dosaku.
==============
Limo, Depok. Sabtu. 14 November 2020
Siswandi Adi Nugroho
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren
terimakasih.... salam hormat sy.
Artikel yg sangat menggugah, Pak. Keren...
terimakasih sdh mampir, salam literasi
Selalu menggelitik dan mengena. Mantap Pak. Semoga kita selalu ingat kepada-Nya dlm kondisi apapun kita... Insyaallah... Aamiin
terimakasih bu sdah mampir
Keren
terimakasih....salam literasi
Aamiiin.Idem saya juga masih sering lalai
iya bu..