Sis Ariyanti

suka menulis...

Selengkapnya
Navigasi Web

ANTARA ANAK, ISTRI, IBU, DAN KARYAWAN.

Sebagai perempuan pekerja dituntut untuk bisa berbagi peran, peran menjadi anak, istri, ibu, dan karyawan. Masing-masing posisi itu penting. Menjaga keseimbangan diantara keempat peran merupakan sesuatu kebutuhan. Dibandingkan dengan perempuan yang tidak bekerja, perempuan harus bisa bermain cantik. Kemajuan zaman dan tuntutan kebutuhan agar bisa memberikan yang terbaik untuk anak-anak dalam hal pendidikan dan membantu suami, para perempuan akhirnya terjun ke dunia kerja.

Perempuan sebagai anak, disaat orangtuanya membutuhkan, tanda bakti kepada orangtua seyogyanya meluangkan waktunya untuk bersua. Mengajaknya bicara dan membahagiakan kedua orangtuanya. Jika orangtua sakit, menyempatkan untuk merawatnya, sebagaimana bapak dan ibunya merawatnya saat kecil. Kesadaran suami disini perlu ditanamkan. Istri diberi kesempatan untuk peduli dengn orangtuanya. Sang suami harus ada rasa memiliki bahwa orangtua istri juga merupakan orangtuanya juga. Dengan demikian akan ada keseimbangan perhatian.

Perempuan sebagai istri, sebelum berangkat bekerja harus sudah menyiapkan makanan dan minuman dan tetap perhatian dengan keluarga. Hak-hak suami harus diberikan. Perempuan sebagai ibu, menjadi teladan untuk anak-anaknya. Perempuan pekerja yang identik dengan sebutan wanita karier, kadang sering mengabaikan perannya yang sesungguhnya. Anak-anaknya menjadi korban, tidak mendapat kasih sayang dan perhatian.

Sebagai guru di salah satu sekolah untuk kalangan menengah ke atas, penulis banyak belajar bagaimana agar mampu menjalankan peran anak, istri, ibu dan karyawan. Jangan sampai apa yang kita lakukan merugikan orang-orang sekitar yang kita sayangi. Kesuksesan anak berangkat dari keluarganya, terutama ibunya. Anak yang kering kasih sayang ibunya, dalam pergaulannya sehari-hari dapat terlihat. Anak-anak "lebih beringas" dan minim sopan santun karena mereka tidk tahu. Sopan santun tidak mereka dapatkan di keluarganya. Akhirnya anak-anak tidak bisa membedakan cara berkomunikasi yang benar kepada teman, guru, atau orangtua yang lainnya.

Waktunya kita menyadari peran-peran tersebut dan menjalankannya dengan baik. Semoga berawal dari kesadaran para ibu maka anak-anak dan keluarga dapat lebih harmonis, ada kehangatan karena hadirnya kasih sayang. Semoga kita mampu memperankan semuanya dengan seimbang.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post