Semangat para guru untuk memperbaiki kompetensinya semakin terasa. Guru-guru yang sudah berumur pun tak mau ketinggalan. Ini bisa dilihat dari animo para guru diperbagai event yang digelar oleh kesharlindungdikdas maupun dikesharlindungdikmen. masing-masing guru menularkan informasinya ke rekan-rekan guru di sekolahnya sehingga semakin banyak guru yang berbondong-bodong untuk belajar lagi.

Guru itu antikemapanan. Tak pernah merasa nyaman. Rasa ingin selalu belajar, belajar, dan belajar. Maklumlah dunia pendidikan senantiasa berkembang mengikuti zamannya. Sekolah adalah pabriknya penerus bangsa ini. Jika tenaga-tenaga yang ada dipabrik berhenti berinovasi maka bisa dibayangkan produknya, pasti ketinggalan zaman. Produknya tidak akan terpakai. Begitupula dengan anak didik kita. Apakah kita membiarkan kondisi itu akan terjadi di masa depan?

Jiwa antikemapanan itulah yang harus kita miliki dan tularkan kepada anak didik. Dengan demikian, anak didik kita juga akan terus berusaha menjadi generasi yang kaya prestasi. Punya semangat juang yang tinggi. Ketika mereka lulus maka tidak akan kalah bersaing dengan anak-anak dari sekolah lain bahkan akan tangguh bersaing dengan anak-anak dari luar negeri. Persaingan global itulah yang harus kita pikirkan. Jangan sampai negara ini dikuasai oleh pekerja-pekerja asing. Genersai kita harus unggul disegala bidang. Semoga.