Sis Ariyanti

suka menulis...

Selengkapnya
Navigasi Web

LEBARAN UANG BARU : ANAK-ANAK BUKAN PEMINTA-MINTA

Para penyedia jasa penukaran uang sudah terlihat di pinggir-pinggir jalan. Jauh-jauh hari masyarakat sudah ribut untuk tukar uang baru. Sebelumnya, bank membuka kesempatan bagi semua nasabahnya melayani penukaran uang baru. Akan tetapi tahun lalu bank-bank di Indonesia sudah tidak lagi memberikan kepada nasabahnya untuk penukaran uang baru. Anehnya, di pinggir-pinggir jalan masih banyak penyedia jasa tersebut.

Masyarakat pun masih antusias memperoleh uang baru. Keinginan untuk memberikan uang baru kepada anak-anak saat lebaran masih besar. Ini juga yang saya alami dan teman-teman. Bagaimana kami berusaha agar mendapatkan uang baru walaupun dengan jumlah yang terbatas. Kami ingin menyenangkan anak-anak saat lebaran. Sebenarnya, anak-anak mungkin tidak terlalu memikirkan mereka mendapat uang baru atau tidak. Anak-anak sudah senang jika lebaran mendapat uang jajan dari saudara atau tetanggannya. Tapi tidak bisa dipungkiri bahwa masih ada anak yang mengharapkan dapat uang baru.

Tradisi memberi uang kepada anak ini saya maknai dengan kegiatan bersedekah. Dengan demikian, apapun yang kita sedekahkan kalau bisa itu yang bagus. Jika ada uang baru maka itu lebih baik. Akan tetapi, tradisi membagi-bagikan uang saat lebaran ini ada yang memaknai mengajarkan anak untuk meminta-minta. Saya pribadi kurang setuju. Itu semua bergantung dari bagaimana para orangtua memberikan pengertian dan memahamkan anak-anaknya. Moment idul fitri merupakan sesuatu yang indah. Menyempatkan kita untuk silaturahmi kepada saudara dan tetangga. Kumpul bersama keluarga. Suasana seperti ini jarang kita dapatkan. Sehari-hari sibuk dengan aktivitasnya, bekerja dan lain-lain.

Pada saat moment idul fitri, instansi pemerintah maupun swasta memberikan kesempatan karyawannya untuk libur. Anak bisa mengunjungi orangtuanya yang kemungkinan itu adalah kesempatan langkah, 1 tahun sekali misalnya. Sehingga idul fitri atau lebaran bukan semata-mata dilihat dengan sudut pandang mengajari anak-anak minta uang. Kita tanamkan kepada anak supaya tidak mengharapkan pemberian uang dari orang lain. Tidak usah memberi dompet atau tas khusus pada mereka. Seandainya mereka yang memintanya sendiri maka itu saatnya kita memasukkan pemahaman pada anak. Dengan demikian tidak akan ada rasa kecewa jika tidak mendapat uang dari orang lain. Tidak semua orang bisa memberi, tidak semua memiliki rezeki lebih atau uang saat lebaran. Masih ada orang-orang yang mungkin tidak seberuntung kita. Kita ajarkan juga kepada anak untuk berbagi kebahagiaan saat idul fitri dengan membawakan sesuatu kepada saudara atau tetangga. Merajut kebersamaan dalam moment idul fitri yang indah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post