Sis Ariyanti

suka menulis...

Selengkapnya
Navigasi Web

ORANGTUA BERPRESTASI PASTIKAH LAHIRKAN ANAK BERPRESTASI JUGA?

Peribahasa jawa "Kacang Ora Ninggal Lanjaran" tentu sudah akrab di telinga kita. Tapi, apakah itu juga berlaku untuk prestasi anak? Kerap anak yang prestasinya bagus dihubungkan dengan orangtuanya. Seolah sebuah pemakluman tatkala anak berprestasi lahir dari orangtua yang juga penuh dengan prestasi. Akibatnya, anak-anak dengan orangtua yang memiliki segudang prestasi merasa terbebani dengan capaian orangtua. Tuntutan orangtua yang terlampau besar terkadang akhirnya tidak mampu diwujudkan oleh anak sebab anak mempunyai bakat dan kesenangan yang berbeda dengan orangtua.

Orangtua yang notabede sudah mengumpulkan banyak piala dan sertifikat penghargaan mempunyai target dan impian besar kepada anak-anaknya. Tapi, apakah orangtua menyadari keinginan masing-masing anaknya? Pasalnya kadang orangtua merasa gengsi dan malu jika anaknya tak mampu mewarisi dan melanjutkan prestasinya. Alhasil anaknya menjadi tertekan. Ini layaknya menjadi bahan pertimbangan para orangtua. Jangan sampai tumpukan prestasinya menjadi beban bagi anak-anaknya. Ujung-ujungnya anak menjadi malas ke sekolah karena kering apresiasi dari orangtua lantaran tak mampu memenuhi target. Begitu juga dengan masyarakat. Misal, ibunya seorang dokter memiliki anak yang tidak sepintar orangtuanya harapannya masyarakat pun menyikapinya biasa saja. Apalagi guru-guru anak tersebut yang seharusnya lebih paham. Bisa jadi anak tersebut belum menemukan cara belajar yang tepat atau belum menemukan hobinya.

Pengalaman penulis selama mengajar menjumpai siswa ketika masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama cenderung bermasalah dan tidak berprestasi. Akan tetapi, anak tersebut dapat menunjukkan prestasinya saat menempuh pendidikan di jenjangan Sekolah Menengah Atas. Janganlah terburu melabeli siswa dengan kata-katanya yang memojokkannya. Apakah orangtuanya berprestasi? Tidak. Artinya, semua anak mempunyai kesempatan yang sama untuk berprestasi ketika sudah menemukan cara belajar atau passionnya. Baik dia dari orangtua berprestasi atau bukan.

Anak yang lahir dari ibu berprestasi memang memiliki kesempatan lebih besar untuk berprestasi karena sudah berada pada lingkungan ideal, yang memacununtuk menggali potensinya. Akan tetapi, kadang yang terjadi tidak demikian. Kesibukan orangtua dan aktor lingkungan bergaul juga mempengaruhinya. Dengan demikian, masih tetap butuh pendampigan. Anak akan tetap berprestasi seperti orangtuanya jika mendapat pendampingan yang tepat. ingat pendampingan, bukan mengambil alih. Apabila orangtua mengambil alih maka anak tidak percaya diri dan sangat tertekan sehingga malah menurunkan semangatnya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post